4 Faktor yang Memengaruhi Industri Ritel
jpnn.com, JAKARTA - Para pelaku industri ritel melakukan berbagai cara agar bisa membukukan pertumbuhan sebesar sepuluh persen dibandingkan tahun lalu.
Salah satunya ialah dengan menggelar program untuk menggaet masyarakat berbelanja.
Ketua Umum Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) Roy N. Mandey mengatakan, konsumsi masyarakat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA: Rasio Kredit Macet Meningkat
”Kontribusi konsumsi rumah tangga 56,82 persen dari total PDB pada semester pertama,” terangnya, Kamis (11/7).
Aprindo yang bekerja sama dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) membuat program Indonesia Great Sale (IGS) pada 14 sampai 25 Agustus.
IGS merupakan program belanja yang ditargetkan untuk dilakukan secara serempak di 321 pusat perbelanjaan Indonesia.
”Konsumsi inilah yang harus dijaga untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Para pelaku industri ritel melakukan berbagai cara agar bisa membukukan pertumbuhan sebesar sepuluh persen dibandingkan tahun lalu.
- Sejumlah Pekerjaan Rumah Menanti Menteri Pariwisata Baru
- PHRI Titip Pesan kepada Prabowo Soal Calon Menteri Pariwisata Idaman
- Shipper dan APRINDO Hadirkan Solusi Nyata untuk UMKM Tembus Pasar Global
- PHRI Kaltim Apresiasi Imbas IKN terhadap Okupansi dan Kegiatan Bisnis
- Ninja Xpress Hadirkan Solusi Logistik Terintegrasi, Praktis & Ekonomis untuk Industri Ritel Lewat Ninja B2BR
- Adaptasi Perubahan Iklim, Pemuda di Rohil Kembangkan Pertanian Lahan Tanpa Bakar