4 Investor Minat Bangun Tol Sumbar-Riau
Minggu, 21 Oktober 2012 – 11:06 WIB
Sedangkan ASEAN Foundation, kata Irwan, menawarkan kerja sama dalam bentuk pinjaman lunak. Selain pembangunan jalan tol, mereka juga tertarik bekerja sama untuk pembangunan shelter di Sumbar. "Selasa depan (22 Oktober) kita akan rapat dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) terkait rencana ini," paparnya.
Baca Juga:
Saat ini, jelas Gubernur, Pemprov mengupayakan internal rate of return (IRR)-nya kecil. IRR adalah indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. "Kami memang telah menjajaki kerja sama dengan PT Jasamarga untuk pembangunan jalan tol tersebut. PT Jasamarga minta IRR 14 persen, sementara perjanjian awalnya hanya 12,5 persen," ulasnya.
Terkait adanya anggapan jalan tol belum kebutuhan mendesak di Sumbar, Irwan memaparkan, jalan tol sebagai alternatif prasarana transportasi darat dalam upaya mengurangi kepadatan lalu lintas. Jalan tol berfungsi meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan jasa distribusi produk dari pusat pengolahan ke pusat pemasaran melalui koridor Sumatera, dan sebaliknya menuju Sumbar, khususnya Pelabuhan Teluk Bayur.
Rencana Pembangunan jalan tol Padang-Riau telah diakomodir secara nasional. Antara lain, pada rencana pembangunan Sumatera Highway 2011- 2029 yang dikeluarkan oleh Bappenas, Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 (Perpres No 32 Tahun 2011) serta SK Menteri PU Nomor 631/KPTS/M/2009 tentang Penetapan Ruas Jalan menurut Statusnya sebagai Jalan Nasional.
PADANG--Pemerintah Provinsi Sumbar terus berupaya mencari investor yang berminat menanamkan modal di proyek jalan tol Sumbar-Riau. Saat ini, telah
BERITA TERKAIT
- PT Marwi Indonesia Industrial Resmi Kantongi Izin Fasilitas Kawasan Berikat, Ini Harapannya
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Jadi Sebegini Per Gram
- Demi Kemajuan Koperasi, Forkopi Menyerukan Diakhirinya Dualisme DEKOPIN
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis