4 Keanehan Pelaku Bom Surabaya di Mata Tetangga
jpnn.com, SURABAYA - Pelaku Bom Surabaya, Minggu (13/5) pagi WIB adalah satu keluarga penuh. Mereka adalah si kepala keluarga, Dita Oeprianto, lalu sang istri Puji Kuswati, serta empat anak mereka Yusuf Fadhil (18), Firman Halim (16) serta Lala (12) dan Ita (8).
Keluarga tersebut kini menjadi buah bibir di kawasan Wonorejo Asri, di Jalan Wisma Indah Blok J/22, Wonorejo, Rungkut, Surabaya. Para tetangganya, tak menyangka keluarga Dita menjadi pelaku pengeboman tiga gereja Minggu pagi itu.
Keluarga ini dikenal sebagai keluarga yang rajin beribadah, tapi tertutup. Seperti laporan Pojok Pitu, masih ada warga yang tak percaya keluarga Dita yang tampak normal seperti keluarga muslim yang lain, memiliki pemahaman radikal dan ekstrim.
Selama ini, Dita bersama anak istrinya tak pernah diketahui melakukan kegiatan yang mengarah pada radikalisme.
Namun, menurut Khorian, Ketua RT, ada beberapa hal yang menjadi perhatian para tetangga. Pertama, keluarga Dita kerap menghindari komunikasi panjang dengan para tetangganya.
Kedua, saat salat berjemaah, keluarga Dita selalu hadir saat imam tengah mengucapkan takbir awal, bukan saat kumandang azan.
Ketiga, keluarga Dita tak pernah hadir dalam kegiatan di perumahan, seperti rapat dan kerja bakti. Keempat, Dita tak pernah menyerahkan lembar kopian kartu keluarga ke pengurus perumahan.
Hingga kini, rumah kediaman Dita masih ditutup dan dijaga oleh polisi. (pul/pojokpitu)
Pelaku Bom Surabaya menjadi buah bibir buat tetangga. Selama ini, satu keluarga tersebut dikenal rajin beribadah, tapi tertutup.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anak Polisi Korban Bom Surabaya Diterima Sebagai Bintara Polri
- Densus 88 Beber Fakta 3 Terduga Teroris yang Ditangkap NTB, Ternyata
- Korban Bom Surabaya itu Tetap Jaga Gereja Meski Alami Cacat Fisik
- Rumah Dita, Pelaku Bom Surabaya Terbengkelai, Tak Ada Keluarga yang Rawat
- Densus 88 Antiteror Sudah Sikat 242 TerdugaTeroris
- Terduga Teroris di Sleman Terkait dengan Bom Gereja Surabaya