4 Mitos soal Madu, Jangan Sampai Tertipu

jpnn.com, JAKARTA - Produsen produk perlebahan Indonesia Dewi Masyithoh mengatakan madu asli sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Pemilik dan Komisaris Kembang Joyo Group mewanti-wanti agar tidak mengonsumsi madu palsu.
Pasalnya akan menjadi penyakit yang membahayakan tubuh seperti diabetes.
Dewi Masyithoh pun membeberkan mitos soal madu yang sering menipu:
1. Warna madu asli tidak berubah.
Dewi Masyithoh mengatakan perubahan warna pada madu adalah hal yang biasa.
Hal itu disebabkan oleh reaksi Maillard atau reaksi pencoklatan non enzimatis yang justru bisa meningkatkan kadar antioksidan dalam madu.
Antioksidan itu bermanfaat sebagai penangkal radikal bebas yang bisa memicu serangan jantung, kanker, katarak, dan menurunnya fungsi ginjal.
“Dengan begitu bisa dipastikan bahwa mitos mengenai madu asli tidak akan berubah warna adalah salah,” katanya.
Produsen produk perlebahan Indonesia Dewi Masyithoh membeberkan mitos soal madu yang sering menipu.
- Dubes Malaysia Resmi Membuka Malaysia Healthcare Expo 2025 di Jakarta, 28 Rumah Sakit Mendukung
- Begini Kata Ahli soal Keterkaitan Tembakau Alternatif dengan Peluang Berhenti Merokok
- Redakan Asam Lambung dengan Mengonsumsi 5 Herbal Ini
- Brigit Biofarmaka Teknologi Optimistis Tingkatkan Omzet di 2025
- ILUNI UI Apresiasi Layanan Kesehatan Gratis & Pelatihan Bencana FKUI
- 3 Manfaat Jamu Beras Kencur Campur Madu, Gula Darah Bakalan Tetap Normal