4 Napi Bisa Pesta Sabu-Sabu di Penjara, Begini Modusnya
Dia menambahkan, pesta narkloba bisa digelar karena keempat terdakwa itu memiliki tugas masing-masing.
“Kami ada sabu cuma binggung, Bu, karena tidak punya alat. Karena Kondo dan Lalu pintar merakit alat, kami akhirnya minta bantuan mereka untuk buatkan alat nyabu sehingga sabu-sabu yang kami dapat kami isap bersama. Sampai akhirnya kami ditangkap lagi,” jelasnya.
Pengakuan Elia membuat Kondo dan Lalu tidak bisa berkutik. Mereka mengakui semua perbuataannya.
“Itu semua betul, Bu. Cuma kami hanya diajak dan karena lagi kepengin, jadi ikutan,” sebut Kondo.
Merasa pengakuannya sulit diterima majelis hakim, Kondo dan Lalu memohon agar masa hukuman yang masih tersisa tiga tahun tidak diperpanjang dengan perkara yang baru.
“Satu tahun sudah kami dipenjara, Bu. Kami juga tidak pernah nyabu lagi,” imbuhnya.
Bukannya merasa kasihan, Ketua Majelis Hakim Kurniasari malah menyindir para terdakwa.
“Dulu waktu ditangkap kalian ngomongnya begitu juga, tidak mau nyabu lagi. Namun, hasilnya kalian malah nyabu dalam sel. Sudah jangan berani bodohi hakim dengan jurus silat lidah kalian,” ujar Kurniasari. (osa)
Sudah mendapat cap sebagai pecandu narkoba, empat terdakwa bernama Kondo, Lalu, Elia, dan Jimmy juga dilabeli pembohong oleh majelis hakim.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Pelantikan Sekda Kota Tarakan Dinilai Langgar Perpres
- Pria Penyerang Polres Tarakan Tewas Ditembak Polisi
- Mencoreng Nama Baik Polri, Enam Personel Polda Kaltara Dipecat Secara Tidak Hormat
- Legenda Bulu Tangkis Indonesia Meriahkan Turnamen KJA Open 2023
- Tok, Pembunuh Arya Gading Ramadhan Dihukum Mati
- Wanita Muda asal Sukabumi Tewas di Tarakan, Leher Terlilit Kabel