4 Nelayan Indonesia Diselamatkan Kapal Australia Di Laut Timor
"Saya memang punya gambaran seperti apa kondisi mereka dan jika ada orang yang hilang," akunya.
Bertahan di rakit seluas 1,5 meter persegi
Ketika kapal Exodus akhirnya menemukan orang-orang itu, sekitar pukul 8 malam waktu setempat pada hari Selasa (12/1), para pelaut Indonesia dalam posisi berlutut di atas air, dan berbagi ruang di atas rakit darurat berukuran1,5 meter persegi yang mereka buat dari puing-puing kapal mereka yang tenggelam.
"Adalah sayap dan doa yang menjaga mereka tetap mengapung. Mereka punya dua sel bahan bakar yang terpasang bersama sebagai dasar perahu kemudian di sekitar dua sel bahan bakar itu mereka punya plastik drum 20 liter, entah berasal dari drum minyak atau drum air yang kosong," ungkap Gary.
"Mereka memiliki beberapa kantong plastik 40 liter berwarna biru yang terpasang di sana dan kotak es 400-kg yang setengah terendam," sambungnya.
Beruntung, kapal Exodus memiliki dua awak Indonesia yang berhasil berkomunikasi dengan mereka yang diselamatkan, yang lapar setelah tak makan sejak kapal mereka tenggelam.
Kapal asal Darwin itu kemudian melanjutkan perjalanan 1,5 jam ke wilayah Ashmore Reef di mana mereka bertemu kapal perang Angkatan Laut Australia, HMAS Maitland.
Kulit para nelayan tampak rusak
Empat nelayan Indonesia telah diselamatkan oleh sebuah kapal Australia setelah hanyut selama delapan hari di perairan internasional tanpa makanan
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata