4 Opsi Jalur Kereta Cepat Surabaya-Jakarta Dibahas Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Opsi-opsi peningkatan kecepatan kereta cepat Jakarta-Surabaya, hasil kajian dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dibahas lagi di kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla, kemarin (12/12).
Wapres kemungkinan akan bertemu dengan JICA terlebih dahulu sebelum membawanya ke rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.
Empat opsi yang dibicarakan santai sambil makan siang itu melibatkan tiga menteri. Yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menter Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro.
Empat alternatif itu adalah peningkatan spesifikasi teknis jalur eksisting, penambahan single track ‘narrow gauge’, penambahan single track ‘standard gauge’, dan jalur baru double track ‘standart gauge’.
Masing-masing opsi itu dirinci berdasarkan kebutuhan lahan, kecepatan maksimum, waktu tempuh, dan biaya investasi yang dibutuhkan.
Narrow gauge adalah rel dengan ukuran 1067 mm, sedangkan standard gauge berukuran 1.435 mm.
Menteri Basuki menuturkan masing-masing opsi itu masih dipertimbangkan baik buruknya. Mulai dari penggunaan jalur existing atau yang telah ada hingga jenis relnya.
”Kalau pakai narrow gauge gimana, standard gauge gimana, standar ini yang relnya lebih lebar. Tapi rasanya kita tidak pakai ini (standard gauge, Red), karena kita akan pakai eksisting,” ujar Basuki sambil menunjukan opsi-opsi tersebut.
Kemungkinan Wapres JK akan bertemu dengan pihak JICA terlebih dahulu untuk membahas opsi-opsi peningkatan kecepatan kereta cepat Jakarta-Surabaya.
- Qverse Bakal Ekspansi Usahanya ke Kota-Kota Besar di Indonesia Tahun Depan
- Respons Wantimpres Soal Wacana Jalur Kereta Cepat Diperpanjang hingga Surabaya
- Rapat Bersama Wapres, Ketua DPD RI Laporkan 4 Wilayah yang Layak Jadi Provinsi Baru
- Ada Nama Jusuf Kalla di Balik Kepulangan Habib Rizieq? FPI Langsung Respons Begini
- Buka-bukaan Soal JK, SBY, dan Jokowi, Rizal Ramli: Saya Selalu Diganjal
- Pandemi Corona, Sebaiknya Proyek Kereta Cepat Ditunda Saja