4 Penyebab Kekuasaan PKS Berakhir di Kota Depok
jpnn.com - DEPOK - Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok yang diusung PKS Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq kalah dari Supian Suri-Chandra Rahmansyah di Pilkada Depok 2024.
Itu bila mengacu hasil sejumlah quick count dan juga data dari Data Pemilu Pages Dev.
tangkapan layar Data Pemilu Pages Dev
Hal itu pun bakal menandai berakhirnya kekuasaan PKS di Kota Depok yang nyaris mencapai 20 tahun (sejak era Wali Kota Nur Mahmudi Ismail 2006-2016 dan dua periode Mohammad Idris)
Menurut pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno, kalahnya PKS kali ini di kota yang menjadi salah satu kandang utama PKS di Indonesia itu, karena empat faktor.
“Pertama, jagoan yang diusung PKS tak marketable, itu artinya PKS krisis kader karena tak mampu mempersiapkan kader terbaik mereka untuk mempertahankan basis mereka di Depok,” kata Adi.
Kemudian, menurutnya dalam pilkada kali ini PKS memiliki lawan yang tangguh dan tak main-main.
“Kedua, PKS dapat lawan tangguh, sosok yang kuat, ditopang mesin politik besar yang bekerja total. Pendukung Supian Suri contoh nyata koalisi besar juga bisa kerja besar,” ujarnya.
Calon yang diusung PKS Imam Budi Hartono kalah dari jago Koalisi Besar, yakni Supian Suri.
- Berakhirnya Dominasi PKS di Pilkada Jabar 2024, Pengamat Komentar Begini
- Hitung Cepat Indikator: Supian Suri Unggul di 9 Wilayah Depok
- Golkar Sentil Supian Suri soal Kartu Depok Sejahtera
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Datangi Markas PKS, Demonstran Menuntut Suswono Dipecat dari Partai
- Demo di Depan DPD PKS, Ikatan Santri Jakarta Minta Suswono Diadili