4 Perbedaan Dokter Spesialis dan Dokter Umum

4 Perbedaan Dokter Spesialis dan Dokter Umum
Kamu pasti sudah tidak asing dengan sebutan dokter umum dan dokter spesialis. Ilustrasi: Dok. JPNN

•Diagnosis dasar, seperti pemeriksaan fisik rutin atau tes darah.
•Perawatan primer untuk menangani luka ringan.
•Tindakan non-invasif, seperti EKG dasar untuk melihat kondisi jantung.
•Penyuluhan dan edukasi. Biasanya tentang gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit.

Sedangkan dokter spesialis melakukan prosedur medis yang lebih spesifik, seperti:

• Prosedur diagnostik lanjutan.
• Prosedur bedah atau operasi.
• Perawatan khusus.
• Prosedur terapi.
• Terapi spesifik.

4. Diagnosis yang Ditegakkan

Diagnosis yang diberikan juga berbeda. Dokter umum memberikan diagnosis untuk:

• Kondisi umum dan ringan.
• Penyakit kronis awal.
• Kondisi nonspesifik.
• Skrining dan pencegahan.

Sedangkan dokter spesialis, memberikan diagnosa yang lebih spesifik. Misalnya:

• Kondisi kompleks dan spesifik.
• Penyakit kronis parah.
• Kondisi langka.
• Evaluasi lanjutan penyakit tertentu.

Dari berbagai dokter spesialis, ada beberapa yang tidak memerlukan rujukan dari dokter.

Ada beberapa perbedaan antara dokter umum dan dokter spesialis yang perlu Anda ketahui dan salah satunya ialah pendidikan dan pelatihan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News