4 Pernyataan Penting Presiden Jokowi di Sidang Umum PBB, Simak!
Menurut Presiden Jokowi, kemampuan dan kecepatan antaranegara dalam menangani COVID-19, termasuk vaksinasi, sangat timpang.
"Politisasi dan diskriminasi terhadap vaksin masih terjadi. Hal ini harus bisa diselesaikan dengan langkah-langkah nyata," ucapnya.
Pada masa depan, masyarakat dunia harus menata ulang arsitektur ketahanan kesehatan global (global health security system).
"Diperlukan mekanisme baru untuk menggalang ketahanan kesehatan global, baik pendanaan, vaksin obat-obatan, alat-alat kesehatan, maupun tenaga kesehatan, secara cepat dan merata di seluruh negara," katanya.
Presiden juga menyebut pentingnya standardisasi protokol kesehatan global dalam hal aktivitas lintas batas negara. Kemudian perihal kriteria vaksianasi, hasil tes, maupun status kesehatan lainnya.
"Kedua, pemulihan perekonomian global hanya bisa berlangsung jika pandemi terkendali dan antarnegara bisa bekerja sama dan saling membantu untuk pemulihan ekonomi," ucapnya.
Indonesia dan negara berkembang lainnya, menurut Presiden Jokowi, membuka pintu seluas-luasnya untuk investasi yang berkualitas dengan membuka banyak kesempatan kerja, transfer teknologi, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan berkelanjutan.
"Ketiga, komitmen Indonesia terhadap ketahanan iklim, pembangunan rendah karbon dan teknologi hijau sudah jelas dan tegas," kata Presiden.
Presiden Jokowi menyampaikan empat pernyataan penting di Sidang Umum PBB, simak!
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme