4 Poin Ini Bumerang Bagi Putri Candrawathi, Ada Skenario Palsu

1. Sulit diterima akal bahwa pelaku (tertuduh Brigadir J, red) kekerasan mengincar korbannya di zona yang tidak dikuasainya. Kita sudah pernah diskusikan;
2. Pemunculan dan perkataan PC di depan Mako Brimob justru menganulir sendiri klaimnya sebagai korban. Kita pernah diskusikan;
Baca Juga: Santri Gontor Dianiaya hingga Meninggal, Begini Klarifikasi Ponpes
3. Sakitnya PC ternyata bersifat selektif dan insidental. Misal: saat diperiksa Komnas Perempuan, PC bisa bercerita lengkap, tetapi di hadapan LPSK, PC malah diam seribu bahasa. LPSK sampai balik kanan dengan tangan hampa. Padahal semestinya PC paling terbuka kepada LPSK.
Orang yang mengaku dijahati secara seksual, dan mengalami penderitaan, tentu ingin memperoleh perlindungan. LPSK-lah lembaga pemberi perlindungan itu. Namun, PC kok, malah tidak kooperatif? Kadang sakit, kadang tidak. Ini sakit betulan atau cuma pura-pura sakit?
4. Sedari awal PC ini termasuk orang yang berada dalam pembuatan skenario palsu atas tewasnya Brigadir J. Kredibilitasnya selaku korban sangat buruk. Lebih lekat dengan reputasi sebagai pendusta.
Baca Juga: Putri Candrawathi Mengaku Korban Pelecehan Seksual, Reza Indragiri Beber Teori Pengakuan Palsu
"Kalau empat hal di atas saja sudah membuat publik tidak teryakinkan oleh klaim PC bahwa dia adalah korban, apalagi majelis hakim nantinya," ujar Reza.
Reza Indragiri menilai empat poin ini bisa jadi bumerang bagi Putri Candrawathi, jika istri Ferdy Sambo itu membela diri dengan narasi pelecehan seksual.
- Remaja Pelaku Pencabulan 16 Anak di Pinrang Diringkus Polisi
- Teror ke Tempo Dianggap Melanggar HAM, Polisi Diminta Usut Secara Transparan
- Perlindungan Saksi dan Korban Masih Lemah, Pemerintah Harus Perkuatkan LPSK
- Komnas HAM Menyelidiki Kericuhan saat Rapat RUU TNI
- Ayah Lecehkan Anak Tirinya di Pasar Minggu Ditangkap Polisi
- Dinilai Memicu Segudang Masalah, PSN Merauke Tuai Kritik Keras