4 Poin Pernyataan Kapolri soal Layanan Bikin SIM, 2 dan 3 Menohok Banget
jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo meminta kepada Kakorlantas Polri untuk memperbaiki layanan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM).
Berikut ini beberapa poin pernyataan Kapolri terkait layanan pembuatan SIM, yang disampaikan saat memberikan pengarahan dalam kegiatan Upacara Wisuda STIK Tahun Ajaran 2023 di Lemdiklat Polri, Jakarta yang disaksikan lewat tayangan YouTube, Rabu (21/6).
1. Dua Model Praktik Pembuatan SIM Sudah Tak Relevan
Jenderal Sigit mengatakan, layanan pembuatan SIM harus disesuaikan dengan kebutuhan dalam berlalu lintas dan keselamatan di jalan raya, sehingga masyarakat tidak terbebani.
“Khusus untuk pembuatan SIM, saya minta Kakorlantas tolong untuk dilakukan perbaikan,” kata Jenderal Sigit
Sigit menekankan mengenai pentingnya perbaikan pada praktik pembuatan SIM, yakni praktik mengendarai kendaraan menggunakan jalan menyerupai angka delapan dan zig-zag.
“Yang namanya angka delapan itu masih sesuai atau tidak. Yang namanya zig-zag itu masih sesuai atau tidak. Saya kira kalau sudah tidak releven tolong diperbaiki,” ujar Sigit.
Mantan Kadiv Propam Polri itu menilai, dua model praktik pembuatan SIM tersebut sudah tidak relevan lagi saat ini.
2. Lulus Praktik Bikin SIM Bisa jadi Pemain Sirkus
Kapolri pun sanksi para personel Polri bisa lulus semua saat menjalani praktik SIM tersebut.
Berikut 4 poin pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diarahkan kepada Korlantas Polri terkait layanan bikin SIM atau Surat Izin Mengemudi.
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- Kapolri Minta Masyarakat Tak Memaksa Berkendara Jika Lelah Menyetir
- Kapolri Bentuk Direktorat PPA dan PPO, Positif Bagi Perempuan dan Anak
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru
- Direktorat PPA &PPO Diharapkan Dorong Peringkat Kesetaraan Gender Indonesia