4 Prajurit TNI Tewas Dibunuh, Mana Suara Para Pegiat HAM?
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pemuda Adat wilayah II Saiberi-Nabire Ali Kabiay mempertanyakan integritas para pegiat hak asasi manusia (HAM) yang selama ini berkoar-koar tentang hak asasi manusia di Papua.
Pasalnya, saat empat prajurit TNI dibantai secara keji oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) tak ada seorang pun pegiat HAM yang bersuara.
Empat prajurit TNI dibunuh secara keji oleh kelompok teroris separatis papua (KTSP) di pos jaga rayon militer di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Sorong, Papua Barat, Kamis (2/9).
"Mereka (pegiat HAM) tak pernah bersuara bila jatuh korban di antara aparat, mereka ini diskriminatif," ujar Ali Kabiay dalam keterangannya, Sabtu (4/9).
Menurut pria yang juga menjabat Ketua DPD Pemuda Mandala Trikora Papua ini, para pegiat HAM terkesan menutup mata.
Padahal manusia diciptakan sederajat.
"Coba kalau yang menjadi korban para pelaku, suara mereka bergaung bersahut-sahutan, saling menguatkan dengan menyebut telah terjadi pelanggaran HAM," katanya.
Ali Kabiay juga mengatakan sikap para pegiat HAM membuat HAM seolah-olah tidak universal.
Sebanyak empat prajurit TNI tewas dibunuh, Ali Kabiay mempertanyakan mana suara para pegiat HAM?
- Begini Kekhawatiran Al Araf dan Pegiat HAM terhadap Revisi UU TNI
- Yan Christian Warinussy Menduga Veronica Koman Sedang Diteror
- DPO Pembunuh 4 Prajurit TNI Belum Tertangkap, Irjen Tornagogo Keluarkan Perintah Terbaru
- Ini Dia Otak Penyerangan Pos TNI yang Menewaskan 4 Prajurit
- Penyerangan Pos TNI Dilakukan Terencana, 4 Prajurit Tewas
- Brigjen TNI Ronny: Semoga Arwah 4 Prajurit Diterima Allah SWT