4 Prajurit TNI Tewas Dibunuh, Mana Suara Para Pegiat HAM?

4 Prajurit TNI Tewas Dibunuh, Mana Suara Para Pegiat HAM?
Ketua Pemuda Adat wilayah II Saiberi-Nabire Ali Kabiay mempertanyakan sikap para pegiat HAM. Foto: Ist for jpnn.com

“HAM itu milik semua golongan manusia," katanya.

Ali geram, karena para pegiat HAM juga tidak bersuara ketika yang menjadi korban adalah warga yang berasal dari luar Papua.

“Apa mereka ini pantas disebut sebagai pembela hak asasi manusia, sementara mereka sangat pilih-pilih?"

"Saya merasa sebenarnya mereka, para aktivis HAM itu, hanya mencari isu, pamor dan kepentingan kelompok tertentu saja,” katanya.

Ali kemudian menunjuk kasus pembantaian dua orang karyawan PT. Indo Papua, Rionaldo Raturoma (42) dan Dedi Imam Pamungkas (40), pada 22 Agustus lalu.

“Mereka dibakar sampai hangus oleh KSTP pimpinan Tendius Gwijangge. Tak ada salah apa-apa. Mana suara mereka? Semua hanya diam seribu bahasa," katanya.

Ali secara pribadi menyatakan berduka dan bersimpati terhadap para korban KSTP selama ini.

Tidak hanya korban-korban yang terjadi Kamis (2/9) lalu, karena aksi biadab KSTP telah lama terjadi.

Sebanyak empat prajurit TNI tewas dibunuh, Ali Kabiay mempertanyakan mana suara para pegiat HAM?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News