4 Rekomendasi Teknologi Keamanan Canggih untuk Ibu Kota Baru
“Hal ini agar bisa mendeteksi dengan komprehensif dalam gelap, sensitif terhadap perubahan suhu untuk pencegahan kebakaran dan tahan bencana,” kata Irwandi.
Rekomendasi ketiga ialah sistem keamanan berlapis. Director of Red Piranha Richard Baker menjelaskan, ibu kota baru wajib memiliki sistem pertahanan keamanan siber berlapis.
“Sistem itu harus memiliki next generation firewall (NGFW), penyimpanan logaritma jangka panjang, sistem intelijen pendeteksi ancaman aktif, kemampuan analisis dan visibilitas aktual, serta penanganan ancaman secara otomatis,” kata dia.
Rekomendasi keempat ialah face recognition dan artificial intelligence. CEO Jisung Protech Scottie Kim mengatakan, harus ada teknologi face recognition dan artificial intelligence yang mampu mendeteksi wajah dan mencocokkan dengan database pelaku kejahatan secara akurat.
Dia mencontohkan teknologi Helios yang diproduksi pihaknya. Menurut dia, teknologi itu mampu melakukannya hanya dalam tiga detik.
“Jisung Protech memang memiliki teknologi keamanan andal dengan standar militer untuk melindungi infrastruktur strategis,” ujarnya. (jos/jpnn)
Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia (ATISI), PT Professtama Teknik Cemerlang (Professtama), serta para pelaku usaha teknologi sekuriti mendukung rencana pemindahan ibu kota baru.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Polemik Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Membingungkan Masyarakat
- Pratikno Ungkap Alasan Pemerintah Belum Terbitkan Keppres Soal IKN
- Jokowi Klaim Air Melimpah dan Listrik Oke di IKN
- Daerah Sekitar Wilayah IKN Diyakini Bakal Ikut Berkembang
- Pembangunan IKN untuk Kepentingan Nasional, Bangun Kepercayaan Diri Indonesia
- Elektabilitas Jokowi Dikaitkan dengan Pasangan Prabowo-Gibran, Begini