4 Rumah di Aceh Timur Rusak Diterjang Puting Beliung

jpnn.com, ACEH TIMUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur menyatakan sebanyak empat rumah masyarakat di kabupaten itu rusak diterjang puting beliung.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur Ashadi mengatakan bencana alam tersebut terjadi pada Kamis (16/5) ini sekira pukul 14.00 WIB. Empat rumah tersebut mengalami kerusakan di bagian atap.
"Bencana angin puting beliung tersebut terjadi di wilayah Seuneubok Rambong, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Hingga saat ini, kami mendapatkan informasi ada empat rumah rusak di bagian atap," kata dia dikutip dari Antara.
Ashadi menyebutkan pihaknya sudah mengerahkan tim ke lokasi bencana.
Selain membantu penanganan awal, tim juga mendata rumah lainnya yang terdampak bencana angin kencang tersebut.
"Kami juga mengimbau masyarakat mewaspadai bencana susulan karena kondisi di lapangan masih terjadi angin kencang disertai hujan deras. Kami juga mengimbau masyarakat tetap di rumah guna menghindari hal yang tidak diinginkan karena cuaca belum begitu kondusif," katanya.
Sebelumnya, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Idi Rayeuk Rahmad Hidayat menyebutkan empat rumah yang rusak terkena puting beliung tersebut milik Razali IB, Hanafiah Ilyas, Kamarul Fuad, dan Nuraini.
"Kejadiannya saat hujan deras disertai angin kencang. Tiba-tiba ada puting beliung menghantam rumah tersebut hingga menerbangkan atapnya. Akibatnya, seisi rumah yang atapnya copot basah terkena hujan deras di saat bersamaan," katanya.
Sebanyak empat rumah di Kabupaten Aceh Timur rusak setelah diterjang angin puting beliung.
- Dedi Mulyadi Minta Masyarakat Jabar Tobat Ekologi di Bulan Ramadan
- Gubernur Herman Deru Ikuti Rakor Bersama Mendagri Secara Virtual, Bahas 2 Hal Penting
- Warga Diminta Waspadai Longsor di Kawasan Menuju Wisata Gunung Bromo
- Ribuan Rumah Warga di Muara Enim Terdampak Banjir
- BPBD Jabar: Longsor Sukabumi, 7 Warga Hilang, 1 Anak Meninggal
- Banjir Disertai Longsor di Sukabumi Menewaskan Satu Warga dan Tujuh Orang Hilang