4 Strategi Korsel Hadapi Corona, Silakan Bandingkan dengan Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-Beom, member strategi negaranya dalam menghadapi wabah virus corona COVID-19 tanpa menerapkan kebijakan lockdown atau karantina menyeluruh.
Diketahui, Korsel tergolong berhasil membendung penyebaran virus corona. Untuk pertama kalinya sejak Februari, jumlah kasus baru di Negeri Ginseng tersebut berada di bawah angka 50.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan hanya 47 kasus baru COVID-19, Senin (6/4).
“Kami mengikuti rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak awal. Kami tidak menerapkan lockdown. Namun kami melakukan upaya maksimal untuk membendung penyebaran wabah tersebut,” kata Dubes Kim melalui konferensi video bertajuk ‘How Korea deals with COVID-19’ di Jakarta, Senin (6/4).
Dia menjelaskan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Korea Selatan dapat disimpulkan dalam empat poin penting.
Pertama, adalah langkah tes yang agresif yang disebut sebagai inti dari upaya melawan COVID-19.
“Kami dapat melakukan sebanyak 20.000 tes per hari dan hingga kini, kami sudah melakukan sebanyak 466.000 tes,” ujarnya.
Guna mempercepat tes tersebut, Korea Selatan menciptakan metode yang aman, cepat, dan nyaman, yakni melalui tes drive-through, yakni di mana masyarakat tak perlu turun dari kendaraan masing-masing untuk dapat dites. Proses tes dapat dilakukan di bawah sepuluh menit dengan cara yang juga aman bagi para pekerja medis.
Setidaknya ada empat strategi yang dilakukan Korea Selatan (Korsel) dalam membendung penyebaran wabah virus corona COVID-19.
- Bea Cukai Edukasi Ratusan PMI Menjelang Keberangkatan ke Korea Selatan
- Kembangkan Konten Kreatif, Adhya Group Gandeng Perusahaan Korsel
- Bea Cukai Ambon Layani Ekspor Perdana 6,16 Ton Katsuobushi ke Korea Selatan
- Heart Pictures Produksi Film Perdana, Syuting di Korea Selatan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Timur Tengah Makin Mengerikan, Presiden Korsel Perintahkan Pengerahan Pesawat Militer