4 Strategi Korsel Hadapi Corona, Silakan Bandingkan dengan Indonesia

4 Strategi Korsel Hadapi Corona, Silakan Bandingkan dengan Indonesia
Suasana terminal utama kota Gwangju, di area tunggu bus menuju Daegu, tempat ditemukannya pusat penyebaran virus corona di Korea Selatan, pada Minggu (23/2). Foto: ANTARA/GM Nur Lintang/aa.

Kedua adalah pelacakan (tracing).” Kami menggunakan berbagai metode untuk melacak dan mengobati mereka yang melakukan kontak dengan pasien yang positif,” katanya.

Dia menambahkan bahwa upaya tracing dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan jejak rekam transaksi kartu kredit, rekaman kamera CCTV, rekam jejak aplikasi telepon genggam, hingga rekam jejak GPS mobil dari mereka yang dikonfirmasi positif terjangkit virus corona.

Informasi terkait lokasi tertentu kemudian diberikan kepada publik sehingga mereka yang mungkin bertemu dengan pasien positif COVID-19 dapat melakukan tes.

Ketiga, perawatan pasien positif COVID-19. “Kami melihat deteksi awal dan perawatan intensif pada fase awal sebagai kunci,” kata Dubes Kim.

Pasien juga dibagi dalam empat kategori, yakni ringan, sedang, berat, dan sangat berat, sesuai dengan gejala yang ditunjukkan.

Mereka dengan gejala ringan dirawat di fasilitas yang disebut dengan Leading Treatment Centers, sementara pasien dengan gejala sedang, berat dan sangat berat segera dibawa ke salah satu dari 67 rumah sakit khusus COVID-19 yang disiapkan.

Keempat dan terakhir adalah kesadaran dan partisipasi sipil. “Dalam kasus kami, transparansi dan kepercayaan publik yang tinggi (terhadap pemerintah -red) menjadi aspek penting dalam praktek pembatasan sosial (social distancing) di seluruh bagian negara,” tambahnya.

Dia menjelaskan bahwa transparansi pemerintah memiliki pengaruh besar terhadap kepercayaan masyarakat.

Setidaknya ada empat strategi yang dilakukan Korea Selatan (Korsel) dalam membendung penyebaran wabah virus corona COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News