4 Tewas, Delapan Orang Terkubur 18 Jam Lebih

4 Tewas, Delapan Orang Terkubur 18 Jam Lebih
KEGAGALAN KONSTRUKSI: Proses menolong korban runtuhnya rukan tiga lantai yang terdiri atas 17 petak di Jalan Ahmad Yani, kompleks Cenderawasih Permai, Samarinda, Selasa. Foto: Jamri Lex/Kaltim Pos/JPNN

Korban tewas dalam peristiwa itu adalah Kadori, 31; Kasiran, 28; Surani; dan Abdul Makruf. Kadori dan Kasiran adalah pekerja asal Jawa Timur. Keduanya ditemukan tergencet di sisi selatan bangunan. Berdasar pantauan Kaltim Post (Jawa Pos Group), keduanya terjebak di bagian depan bangunan.

Beberapa kawan korban menjelaskan, keduanya sedang berada di lantai 2 dan berusaha melompat menyelamatkan diri saat bangunan mulai runtuh. Bukannya selamat, mereka malah terjebak.

Sementara itu, korban tewas yang lain, yakni Surani dan Makruf, ditemukan di dalam kelambu malam. Mereka diduga sedang tidur di lokasi proyek yang juga menjadi tempat tinggal sementara ketika peristiwa berlangsung.

Musibah tersebut juga membuat sembilan orang dirawat di RSUD A.W. Sjahranie. Empat di antaranya sempat tertimbun. Mereka adalah Suroto, 44; Dwi Yanuartomo, 28; Paiman, 49; dan Suyaji, 32.

Sementara itu, Polresta Samarinda sudah memeriksa lima saksi, termasuk seorang mandor. ”Masih terus kami selidiki,” ucap Kasubbaghumas Polresta Samarinda Iptu Agus Setyo saat ditemui di lokasi kejadian.

Anggota Polresta Samarinda beserta Satuan Brimob Detasemen B Pelopor pun masih terus berjaga-jaga di sekitar lokasi.

Ditemui saat evakuasi korban kemarin siang, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang meminta instansi berwenang turun tangan. ”Peralatan dari bina marga telah diturunkan untuk membantu,” ujarnya.

Dia meminta kepolisian menginvestigasi dan mengungkap penyebab kejadian yang di dunia konstruksi masuk kategori langka tersebut.

SAMARINDA – Jerit menyayat hati terdengar dari balik reruntuhan rumah kantor (rukan) di kompleks Cenderawasih Permai, Kelurahan Temindung Permai,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News