40 Laboratorium Bekas Pandemi SARS Akan Digunakan untuk Pengecekan COVID-19
Kamis, 19 Maret 2020 – 18:04 WIB
Mengenai target rapid test, yakni masyarakat secara luas, terutama terhadap mereka yang secara fisik telah mengalami kontak dengan pasien positif.
"Tentunya ini menjadi prioritas utama. Kalau seluruh masyarakat harus mendapat rapid test ini, mungkin akan sangat sulit. Karena akan sangat banyak, penduduk kita jumlahnya 270 juta jiwa," kata Doni.
Oleh karena itu, kata dia, nantinya siapa yang wajib menjalani rapid test akan ditentukan dari hasil koordinasi antara tim medis di lapangan dengan tim deteksi yang terdiri dari tim gabungan TNI/Polri dan intelijen BIN. (antara/jpnn)
Saat ini baru ada 12 laboratorium. Karenanya, menurut Doni, 40 laboratorium yang pernah digunakan menangani pandemi SARS akan diminta untuk digunakan pengecekan COVID-19.
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan
BERITA TERKAIT
- Alvalab Hadirkan Layanan Uji Laboratorium di SIAL Interfood Jakarta 2024
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- N-Realyzer, Solusi Modern untuk Analisis Nitrogen dan Protein di Laboratorium
- Gandeng ITB, Daewoong Meluncurkan Laboratorium DDS Research Institute
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru