40 Ribuan Petani-Nelayan Bakal Menghadiri Penas di Sumbar

40 Ribuan Petani-Nelayan Bakal Menghadiri Penas di Sumbar
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi (kanan) bersama gubernur Sumbar meninjau lokasi acara Penas. Foto: Kementan

“Acara Penas nanti ini harus menjadi puncak komunikasi emosional kita, bukan hanya konsepsi atau idealisme saja, besok ada El Nino, besok ada warning terhadap krisis pangan dunia, karena cuaca ekstrem, serangan hama dimana mana,oleh karena itu Penas ini sangat penting untuk menyatukan visi dan pandangan kita dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan,” tegas Mentan Syahrul.

Selain iklim yang cukup ekstrem, ketegangan politik diberbagai belahan dunia juga turut memberi tantangan yang besar terhadap pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan negara.

"Gelaran Penas Petani Nelayan 2023 ini bisa menjawab berbagai tantangan yang tengah dihadapi oleh sektor pangan Indonesia," ujarnya.

Momentum Penas Petani Nelayan sangat penting untuk menyatukan visi dan pandangan seluruh masyarakat dan pemangku kebijakan dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan Penas Petani Nelayan XVI merupakan ajang silaturahmi akbar pertani dan nelayan seluruh Indonesia dan juga forum unjuk gigi inovasi dan teknologi pertanian.

“Pada Penas Petani Nelayan XVI akan ada berbagai macam acara para petani nelayan untuk unjug gigi menampilkan berbagai macam inovasi teknologi. Di sini petani tidak hanya akan menampilkan teknologi inovasinya, akan tetapi juga ada produk-produk pertaniannya, baik yang dalam bentuk natural maupun olahan. Bahkan Smart Farming sudah muncul di Penas Petani Nelayan XVI," ujar Kabadan Dedi.

Dedi menambahkan Penas Petani Nelayan XVI Tahun 2023 juga ada Rembug Madya yang akan mendiskusikan tentang pembangunan pertanian dan membicarakan apa yang akan diperbuat oleh KTNA untuk tahun ini dan tahun-tahun berikutnya.

"Selain itu, akan juga ada dipertemukannya para petani yang di off farm dan on farm dari hulu sampai hilir di Temu Bisnis dan ini akan mempertemukan petani dengan para off taker, dan output dari Temu Bisnis adalah Kontrak Farming, yang istilahnya petani sudah mendapatkan order," katanya.

Penas Petani Nelayan di Sumbar menjadi bagian strategis dari upaya konsolidasi bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional di tengah ancaman krisis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News