400 Ribu Nama Dijual Rp 1 Juta
Senin, 18 Maret 2013 – 10:39 WIB
Sebelum bertemu, Mulyono menawari pembeli apakah database yang akan dibeli perlu di-burning dan dikemas ke CD atau cukup dikopi antar flash disk. Jika pilihan jatuh ke nomor dua, Mulyono menawarkan untuk ketemuan di warnet sekitar Wonocolo.
Ketika bertemu, Mulyono bercerita banyak tentang isi barang yang dijualnya. Seperti halnya seorang sales, Mulyono menjelaskan kelebihan-kelebihan barang yang dia jual.
Misalnya, klaim bahwa isi database yang dia jual asli, bukan hasil copy paste data sembarangan. Dia juga menyebut koleksi database-nya terlengkap dan up-to-date. "Sudah saya cek dan sortir sehingga 90 persen lebih data ini akurat," jelas Mulyono sembari mengutak-atik dua ponsel BlackBerry-nya.
Selain menjelaskan produk yang dia jual, Mulyono menceritakan klien-klien yang selama ini memanfaatkan database-nya. Kebanyakan memang telemarketing. Mayoritas pembeli database itu perusahaan, sebagian lagi baru perorangan. "Kalau yang beli perusahaan langsung, biasanya mereka meminta kuitansi. Kalau yang beli perorangan, jarang meminta kuitansi,'' ujarnya lantas menawarkan apakah transaksi perlu bukti kuitansi atau tidak.
Data nama, nomor telepon, dan kemampuan daya beli seseorang ternyata bisa menjadi komoditas bisnis. Tak sedikit yang mengumpulkan data semacam itu
BERITA TERKAIT
- Peran Pegawai Kementerian Komdigi di Kasus Judi Online, Sontoloyo
- Polisi Tangkap Pemuda Penyekap sekaligus Perudapaksa Gadis 11 Hari
- Polisi Tangkap Buronan Asal Bima NTB
- Bongkar Penimbunan 25 Ton Pupuk Subsidi di Garut, Polisi Tetapkan A Jadi Tersangka
- Bea Cukai Hentikan Jalu Ferry Cepat yang Angkut Jutaan Batang Rokok Ilegal
- Karyawan Bank Lampung Bobol ATM, Rp 800 Juta Raib