41,76 Persen Publik Belum Punya Pilihan Capres

41,76 Persen Publik Belum Punya Pilihan Capres
Hasil survei terakhir Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dipaparkan di Jakarta, Selasa (13/5). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang digelar dari tanggal 1 hingga 9 Mei 2014 mengindikasikan partisispasi publik menjelang pilpres 9 Juli mendatang cenderung menurun. Hasil survei menunjukkan masyarakat mulai apatis terhadap pilpres sehingga swing voters (massa mengambang) tinggi.

"Hasil survei lanjutan pasca pileg 2014 jumlah swing voters malah bertambah menjadi 41,76 persen sementara pilpres makin dekat. Ini tinggi jumlahnya dibanding menjelang pilpres 2009," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby di Jakarta, Selasa (13/5).

Dari data yang dimiliki LSI menjelang Pilpres 2009, massa mengambangnya di bawah 20 persen. Menurut Adjie, ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan swing voters.

"Kampanye negatif yang menyasar para capres semakin keras. Itu berdampak pada sebagian besar pemilih menjadi ragu dan memosisikan menjadi bagian swing voters," ungkapnya.

Adjie menambahkan, kecenderungan lain yang juga menarik adalah pemilu akan berlangsung lebih satu putaran meski hasil survei menunjukkan Jokowi masih memiliki elektabilitas tertinggi. "Keunggulan Jokowi jauh di bawah 50 persen. Berbeda dengan 2009 di mana SBY bisa dipastikan menang 50 persen," ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, sentimen kepada partai politik saat ini jatuh pada titik terendah. Hanya 32,80 persen publik yang percaya parpol sungguh-sungguh memperjuangkan rakyat. "Karena itu, siapapun yang mengambil mayoritas swing voters, akan memperoleh dukungan besar," saran Adjie.

Survei LSI digelar dari 1-9 Mei 2014 di 33 provinsi dengan jumlah responden 2.400 orang. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2 persen.(fas/jpnn)

 

JAKARTA - Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang digelar dari tanggal 1 hingga 9 Mei 2014 mengindikasikan partisispasi publik menjelang pilpres


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News