42 Desa Ajukan Permintaan Kiriman Air Bersih
jpnn.com, PACITAN - Musim hujan mulai tiba tapi jumlah desa terdampak kekeringan terus bertambah di Pacitan, Jawa Timur.
Saat ini yang mengajukan dropping air bersih ke badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) setempat menembus 42 desa. Angka itu jauh di atas tahun lalu yang hanya 28 desa.
''Prediksi kami meleset lagi, dari delapan kecamatan jadi 12. Jumlah desanya juga bertambah,'' kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Windarto.
Dia menyebutkan, dampak kemarau tahun ini terbilang parah. Indikasinya, desa-desa yang pada 2017 ''aman'' tahun ini mengalami krisis air bersih.
Bahkan, sepekan terakhir, ada tambahan 10 desa yang mengajukan permintaan dropping air bersih ke BPBD.
''Sebelum mengirimkan bantuan, kami melakukan survei terlebih dahulu ke lokasi,'' ujar Windarto.
Dia mengakui, banyaknya desa yang mengajukan permintaan air bersih membuat BPBD kelimpungan. Sebab, jumlah armada untuk dropping terbatas. Itu pula yang membuat pengiriman dijadwal ulang dari tiga menjadi empat hari sekali.
''Kami harapkan warga bersabar (mendapat dropping, Red),'' tuturnya.
Untuk memenuhi kebutuhan air baku sejumlah warga desa terpaksa memanfaatkan air sungai.
- Sebelum Ada Bantuan Ganjar Milenial, Warga Towale Sulit Mendapat Air Bersih
- Pemprov DKI Diminta Fokus Atasi Krisis Air Bersih & Pengendalian Penduduk
- Kiai Muda Ganjar Salurkan Air Bersih dan Bangun Sumur Bor di Bojonegoro
- BWA Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Pandeglang
- Sukarelawan Ganjar Salurkan 50 Ribu Liter Air Bersih Untuk Warga di Kabupaten Serang
- Adian Minta Pemerintah Atasi Bencana Kekeringan di Sejumlah Desa Kabupaten Bogor