42 Hari Menuju PM Baru
Kamis, 12 Februari 2009 – 07:31 WIB
MESKI pemilu Israel, baik coblosan maupun penghitungan, telah hampir seluruhnya selesai kemarin (11/2), bukan berarti kepala pemerintahan baru Negeri Yahudi itu dapat segera diketahui. Masih ada serangkaian proses politik lain yang harus dilalui. Seperti dilansir The Guardian, minimal 42 hari kemudian baru dapat diketahui siapa yang bakal duduk di kursi perdana menteri (PM).
Sama seperti kebanyakan negara demokrasi lain, pemilu Israel menganut sistem perwakilan proporsional. Ada total 120 kursi yang diperebutkan 33 partai dalam pemilu Selasa lalu (10/2). Karena banyaknya partai yang bertarung, hampir mustahil sebuah partai langsung berhasil meraih mayoritas kursi parlemen. Karenanya, koalisi diperlukan.. Proses menuju koalisi inilah yang agak panjang. Butuh pendekatan lama, lobi-lobi, negosiasi, dan tawar menawar.
Seminggu setelah hasil pemilu resmi diumumkan komisi pemilihan setempat, Presiden Israel Shimon Peres bakal bertemu satu persatu dengan para ketua partai yang ikut pemilu. Peres bakal menanyakan siapa yang menurut mereka pantas membentuk pemerintahan baru.
Dia kemudian akan menunjuk salah seorang anggota parlemen yang berdasar pembicaraan awal paling direkomendasikan untuk membentuk koalisi mayoritas (tidak selalu ketua partai terbesar). Jika ternyata ada dua partai dengan jumlah suara yang sama berkoalisi, masing-masing pemimpin partai harus bergantian menduduki jabatan perdana menteri per dua tahun. (ape/ttg)
MESKI pemilu Israel, baik coblosan maupun penghitungan, telah hampir seluruhnya selesai kemarin (11/2), bukan berarti kepala pemerintahan baru Negeri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan