42 Pelajar Membolos Dijaring
Kamis, 05 Agustus 2010 – 06:03 WIB
TANGERANG -- Sebanyak 42 pelajar dari berbagai sekolah yang berkeliaran saat jam belajar dijaring Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang saat menggelar razia bersama Satpol PP Kota Tangerang dan Polres Metro Tangerang, Rabu (4/8) kemarin. Mereka terjaring dari berbagai tempat seperti warung warnet (warnet), kongkow-kongkow di Situ Cipondoh dan di beberapa mal di wilayah itu. Namun, jika ada unsur pelanggaran hukum, seperti membawa senjata tajam atau narkoba, akan diserahkan kepada penegak hukum. ”Kita minta kepada pihak sekolah mengevaluasi dan membina mereka supaya bisa mengerti aturan tata tertib sekolah. Tapi kalau sudah masuk unsur pidana, biar polisi yang menindaklanjutinya,” tegasnya.
Kepala Dindik Kota Tangerang, Zaenudin menyatakan razia para pelajar ini merupakaan operasi rutin sebagai langkah mendisiplinkan siswa yang kerap membolos. Dalam operasi ini Dindik menerjunkan tiga tim gabungan guna merazia tempat-tempat yang kerap dikunjungi para pelajar saat membolos. ”Kami menjaring 42 pelajar SMP dan SMA,” terangnya kepada INDOPOS kemarin.
Baca Juga:
Menurutnya juga, alasan para pelajar bolos sekolah lantaran terlambat masuk sekolah dan lantas memilih keluyuran di berbagai tempat agar tidak ketahuan orangtuanya. Para pelajar yang terjaring razia itu nantinya akan dibina dan diharuskan membuat surat perjanjian tidak akan membolos lagi. Sedangkan untuk sanksi, akan diserahkan kepada sekolah masing-masing.
Baca Juga:
TANGERANG -- Sebanyak 42 pelajar dari berbagai sekolah yang berkeliaran saat jam belajar dijaring Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang saat menggelar
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Membekali Ilmu Kepabeanan Kepada Puluhan Pelajar SMK di Daerah Ini
- Babak Final Spelling Bee Competition Besutan EF Kids & Teens Digelar Minggu Depan
- Puluhan Tahun Digaji Seadanya, Guru Honorer di Jawa Barat Menjerit
- Bantu Siswa di Kaldera Toba, PGTS dan GO Buka Program Bimbel Persiapan Masuk PTN 2025
- Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Nonalam Pandemi
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus