434 Ribu Warga Kalbar Masih Miskin

434 Ribu Warga Kalbar Masih Miskin
434 Ribu Warga Kalbar Masih Miskin
Apakah kenaikan batas garis kemiskinan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat? Ternyata tidak. Sebab garis batas kemiskinan ini bisa menunjukkan kenaikan daya beli masyarakat, tetapi bisa juga karena kenaikan biaya hidup karena inflasi.

Pemimpin Dompet Ummat Viryan Aziz mengatakan saat ini perlu melakukan evaluasi ulang mengenai cara pandang dan cara kerja terhadap kemiskinan. Menurut Viryan, kemiskinan lahir dan hadir sejak terbentuknya satu tatanan masyarakat yang tidak adil dan humanis. Keberadaannya kerap menjadi bagian yang tak terpisahkan di dalam masyarakat. “Justru dianggap aneh jika tidak ada masyarakat miskin di dalamnya,” ujarnya.

 

Banyak pihak yang menempatkan kemiskinan itu akan selalu ada, tinggal bagaimana kita menguranginya. Maka isu kemiskinan selalu kental dengan kata mengurangi. Namun mengurangi kemiskinan bukanlah sesuatu yang mudah.

Viryan menggambarkan upaya ini seperti menaburi garam di laut. “Seorang ilmuwan bahkan pernah mengatakan mengurus kemiskinan ibarat mengecat di atas balok es. Pernyataan ini memberi gambaran betapa sulitnya mengurangi kemiskinan itu. Apalagi menghapusnya.

 

PONTIANAK - Akademisi Universitas Tanjungpura, Memet Agustiar mengatakan bahwa  penduduk miskin di Kalimantan Barat mencapai 434 ribu orang

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News