434 Ribu Warga Kalbar Masih Miskin
Rabu, 05 Desember 2012 – 11:22 WIB

434 Ribu Warga Kalbar Masih Miskin
Apakah kenaikan batas garis kemiskinan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat? Ternyata tidak. Sebab garis batas kemiskinan ini bisa menunjukkan kenaikan daya beli masyarakat, tetapi bisa juga karena kenaikan biaya hidup karena inflasi.
Baca Juga:
Pemimpin Dompet Ummat Viryan Aziz mengatakan saat ini perlu melakukan evaluasi ulang mengenai cara pandang dan cara kerja terhadap kemiskinan. Menurut Viryan, kemiskinan lahir dan hadir sejak terbentuknya satu tatanan masyarakat yang tidak adil dan humanis. Keberadaannya kerap menjadi bagian yang tak terpisahkan di dalam masyarakat. “Justru dianggap aneh jika tidak ada masyarakat miskin di dalamnya,” ujarnya.
Banyak pihak yang menempatkan kemiskinan itu akan selalu ada, tinggal bagaimana kita menguranginya. Maka isu kemiskinan selalu kental dengan kata mengurangi. Namun mengurangi kemiskinan bukanlah sesuatu yang mudah.
Viryan menggambarkan upaya ini seperti menaburi garam di laut. “Seorang ilmuwan bahkan pernah mengatakan mengurus kemiskinan ibarat mengecat di atas balok es. Pernyataan ini memberi gambaran betapa sulitnya mengurangi kemiskinan itu. Apalagi menghapusnya.
PONTIANAK - Akademisi Universitas Tanjungpura, Memet Agustiar mengatakan bahwa penduduk miskin di Kalimantan Barat mencapai 434 ribu orang
BERITA TERKAIT
- Oknum Kades Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan, Bendahara Buron
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Dilaporkan ke Polda Jateng, Bambang Wuragil Dituduh Telantarkan Anak
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan