437 Warga Digigit Anjing, Dua Meninggal
jpnn.com - TONDANO - Sial menimpa 437 warga Minahasa. Mereka digigit hewan berpotensi rabies. Kepala Dinas Kesehatan Minahasa dr Yuliana Kaunang mengungkapkan, pada Januari hingga Juni 2015, 437 orang itu digigit anjing. Bahkan, dua korban dinyatakan posotif rabies hingga akhirnya meninggal dunia.
"Data enam bulan terakhir menunjukkan kasus gigitan bervariasi. Tertinggi ada di April dengan 91 kasus gigitan," ungkapnya, kemarin (23/7).
Menurutnya dua korban meninggal karena lalai. "Mereka (korban, red) tidak melakukan penyuntikan saat digigit hewan rabies," lanjutnya.
Ia mengimbau masyarakat cepat bertindak jika terkena gigitan hewan berpotensi rabies seperti anjing dan monyet.
"Langkah pertama tentu dicuci dengan air mengalir memakai sabun setiap interval waktu 15 menit. Setelah itu, jika hewan yang melakukan gigitan mati atau hilang, segeralah melapor ke Puskesmas untuk disuntik," ujar Kaunang.
Dengan begitu, lanjutnya, korban rabies bisa selamat. Karena jika sudah masuk masa-masa inkubasi akan semakin parah.
"Jadi jangan tunggu, langsung lapor ke Puskesmas agar bisa diobesrvasi. Puskesmas akan berkoordinasi dengan Puskesmas yang memiliki rabies center untuk permintaan vaksin yang akan disuntikan," pungkas Kaunang.
Sementara itu, sejumlah warga mengaku masih belum mengerti bahaya rabies. "Memang kita tahu penyakit rabies. Namun sebagian besar belum tahu bagaimana penularan dan bahayanya," aku Riko Wulur, warga Tondano yang gemar memelihara anjing.
TONDANO - Sial menimpa 437 warga Minahasa. Mereka digigit hewan berpotensi rabies. Kepala Dinas Kesehatan Minahasa dr Yuliana Kaunang mengungkapkan,
- Hari Kartini, Pramono Gratiskan Pengurusan SIM untuk ASN dan Wartawan Perempuan
- Siswa SMAN 1 Bandung Siap Perjuangkan Lahan Sekolah Setelah Kalah Gugatan
- Kecelakaan Innova Hantam Pemotor yang Menyalip, 3 Orang Tewas
- Oknum Kades Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan, Bendahara Buron
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya