43,88 Persen Pelajar dan Mahasiswa Intoleran
Hasil Penelitian PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Riset terbaru Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukkan 43,88 persen dari total 1.859 pelajar dan mahasiswa dikategorikan intoleran.
Sedangkan mahasiswa dan pelajar yang terindikasi radikal 6,56 persen.
Riset yang dilakukan pada 1 September hingga 7 Oktober itu juga melibatkan 264 guru dan 58 dosen pendidikan agama Islam.
Responden yang tersebar di 34 propinsi itu ditentukan dengan teknik proportional sampling, kabupaten atau kota yang punya banyak sekolah diambil lebih banyak responden. Semua responden beragama Islam.
Direktur Eksekutif PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menuturkan penelitian tersebut juga memperinci tingkat toleransi internal dan ekstrernal.
Internal ada toleransi antara muslim di lingkup aliran-aliran Islam. Sedangkan eksternal dimaksudkan hubungan toleransi antara umat beragama.
Hasilnya, ada 34,3 persen di kalangan siswa dan mahasiswa yang punya pandangan intoleransi eksternal. Sedangkan intoleransi internal mencapai 51,1 persen.
”Siswa dan mahasiswa lebih toleran pada penganut agama lain daripada kelompok yang dipersepsikan berbeda dengan mereka dari agama Islam. Misalnya Syiah atau Ahmadiyah,” ujar dia saat presentasi hasil penelitian di Hotel Le Meredien Jakarta, kemarin (8/11).
Dari penelitian tersebut juga terungkap penyebab intoleransi dan radikalisme di kalangan mahasiswa dan pelajar. Sikap itu dipengaruhi setidaknya tiga hal.
- Hasil Riset: Perokok Beralih ke Tembakau Alternatif Mengalami Peningkatan Kesehatan Gusi
- Ketua MPR Publikasikan Hasil Riset Ilmiah 4 Pilar Kebangsaan, Ungkap Masalah di Kepri
- JMSI Bojonegoro Gelar Lomba Karya Tulis untuk Pelajar dan Mahasiswa
- Hasil Riset Indonesia Indicator Ungkap Pemenang Debat Ketiga Capres Versi Netizen, Siapa?
- Hasil Riset, Pilpres Berlangsung Dua Putaran
- Hasil Riset Tunjukkan Program Kartu Prakerja Beri Dampak Positif kepada Penerimanya