44 Orang Dibantai dalam Pesta di Turki
Selasa, 05 Mei 2009 – 19:05 WIB
ISTAMBUL - Sebuah tragedi kekerasan kembali terjadi, kali ini di kawasan tenggara Turki, Senin (4/5) malam waktu setempat, seperti dilaporkan kantor berita Anatolian dan dikutip New York Times. Tragedi terjadi ketika sekelompok pria bertopeng dan bersenjata api membantai tak kurang dari 44 orang, termasuk wanita dan anak-anak, yang tengah berada di sebuah resepsi pernikahan. Penyelidikan awal sejauh ini mengarah pada kemungkinan pertentangan antar dua keluarga di desa tersebut sebagai latar belakang terjadinya pembantaian. Keterangan tersebut antara lain disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Besir Atalay, sebelum berangkat menuju kawasan Mardin bersama Menteri Peradilan Sadullah Ergin.
Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa polisi saat ini telah menangkap delapan orang dari kawanan itu, lengkap dengan senjata mereka, lewat operasi keamanan ketat di kawasan dekat kota Mardin. Sementara disampaikan juga, bahwa di antara korban peristiwa yang terjadi di desa bernama Bilge itu, terdapat enam orang anak-anak, 16 wanita, serta 22 orang pria.
Salah seorang saksi mata melaporkan kepada jaringan berita NTV, bahwa serangan terjadi bertepatan dengan saat para pria di acara tersebut hendak memulai sholat malam (Isya). Sementara, laporan lain dari jaringan berita Haberturk, mengutip saksi mata yang menyebut bahwa kelompok penyerang menggiring para undangan ke satu kamar dan menembakkan senjatanya di sana.
Baca Juga:
ISTAMBUL - Sebuah tragedi kekerasan kembali terjadi, kali ini di kawasan tenggara Turki, Senin (4/5) malam waktu setempat, seperti dilaporkan kantor
BERITA TERKAIT
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha