44 Orang Dibantai dalam Pesta di Turki

44 Orang Dibantai dalam Pesta di Turki
BERDUKA - Sekelompok wanita warga desa Bilge di Turki menangisi keluarganya yang menjadi korban pembantaian, seperti terlihat dalam rekaman tayangan TV setempat. Foto: Sky.com.
Namun demikian, Atalay menolak menyebut kejadian ini sebagai bagian dari tradisi balas dendam berdarah, yang konon sudah menjadi femomena di kawasan tenggara Turki sejak lama. 'Tradisi' yang telah memakan banyak korban ini merumuskan bahwa terbunuhnya seorang anggota keluarga harus dibayar dengan balas membunuh laki-laki dari keluarga si pembunuh.

Selama bertahun-tahun, pemerintahan Turki dari periode ke periode telah berusaha mengambil upaya legal untuk menghentikan tradisi berdarah tersebut. Termasuk dengan memenjarakan setiap pelaku tindakan balas dendam. Pemerintah juga telah mengirim sejumlah pejabat khusus untuk menengahi setiap konflik yang terjadi di kawasan itu.

Sadik Akbulut, seorang guru di daerah itu, selamat dari serangan bersama istrinya karena ketiduran dan tak sempat menghadiri pesta. Sang istri pun memberi keterangan kepada kantor berita Anatolian. "Begitu kami mendengar suara tembakan, suami saya segera saja mematikan lampu-lampu," ungkapnya.

"Saat ini, warga di desa ini berada dalam situasi ketakutan yang mencekam. Kami tak bisa mempercayai apa yang baru saja terjadi," ia menambahkan. (ito/JPNN)

ISTAMBUL - Sebuah tragedi kekerasan kembali terjadi, kali ini di kawasan tenggara Turki, Senin (4/5) malam waktu setempat, seperti dilaporkan kantor


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News