49 Kontainer Sampah Plastik Mengandung Limbah B3 Belum Direekspor
jpnn.com, BATAM - Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah melakukan pemeriksaan terkait penanganan limbah plastik di Batam.
Dari hasil pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel untuk uji laboratorium, 16 kontainer tidak mengandung limbah B3 dan tidak tercampur sampah.
"Untuk yang tidak mengandung B3 dan sampah ada 16 kontainer, sudah dibawa sama pemilik barangnya," ujar Kepala Bea Cukai Batam Susila Brata.
BACA JUGA: Permohonan Jadi WNI Disetujui DPR, Pemain Brasil Ini Tak Kuasa Membendung Air Mata
Sementara untuk 49 kontainer yang mengandung B3 dan sampah, wajib reekspor oleh pemilik barang, yakni PT Arya Wiraraja Plastikindo, PT Royal Citra Bersama, PT Tan Indo dan PT Hong Tay. Terkait dengan kapan limbah tersebut akan direekspor, tergantung pemilik barang.
"Kan tunggu kapal juga, tujuan ke negara itu. Bukan bea cukai yang merekspor, tapi yang punya barang. Sekarang udah tinggal reekspor saja," tuturnya.
Dia menambahkan, pemilik barang mempunyai waktu selama 90 hari, terhitung sejak 12 Juni lalu. Ini berarti, pemilik barang masih memiliki waktu hingga September mendatang untuk reekspore sampah plastik itu ke negara asal yakni Prancis, Jerman, Australia, Hongkong dan Amerika Serikat.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaedi Mahesa menilai, sampah itu yang harus dilihat adalah sampah dalam konteks apa? Jika dilihat dari puluhan kontainer sampah yang masuk melalui Batam itu, merupakan sampah yang selama ini sudah menjadi jadi problem Indonesia.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah melakukan pemeriksaan terkait penanganan limbah plastik di Batam.
- Dukung Visi Pramono-Doel, WargaKota Bahas Inovasi Pengolahan Sampah Plastik
- Data Terbaru Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap II Batam, Tenaga Teknis Paling Banyak
- PPPK 2024 Tahap I Kota Batam, 1.900 Honorer Lulus
- Bencana Longsor di Bukit Jodoh Batam, Delapan Rumah Rusak
- Jalan Layang Sungai Ladi Diresmikan, Kepala BP Batam: Ini Jadi Solusi Kemacetan
- Benahi Infrastruktur, BP Kembangkan Batam sebagai Destinasi Investasi Unggulan di RI