5 Alasan Petinggi PKS Sulit Menjadi Cawapres Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah merilis sembilan nama dari internalnya yang berpotensi menjadi calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu 2019.
Sebagian kalangan menilai nama-nama tersebut lebih berpeluang maju sebagai calon wakil presiden.
Misalnya, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Presiden PKS Sohibul Iman.
"Tapi sepertinya sulit kalau menjadi cawapres untuk mendampingi Jokowi di Pemilu 2019," ujar pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago kepada JPNN beberapa waktu lalu.
Berikut lima alasan yang dipaparkan Direktur Eksekutif Voxpol Center ini:
1. Pemilih militan PKS merupakan antitesis Jokowi. Elektabilitas partai bisa tergerus di pemilu legislatif jika kader PKS menjadi cawapres Jokowi.
2. PKS selama ini partai oposisi, partai-partai pendukung Jokowi tentu bakal keberatan jika calon wakil presiden berasal dari PKS.
3. Elektabilitas kader PKS rata-rata masih di bawah sejumlah tokoh nasional lain. Jokowi kemungkinan akan merangkul tokoh yang dapat menopang elektoralnya di Pilpres 2019.
Sulit bagi PKS untuk menyodorkan kadernya menjadi cawapres pendamping Jokowi di Pilpres 2019.
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Datangi Markas PKS, Demonstran Menuntut Suswono Dipecat dari Partai
- Demo di Depan DPD PKS, Ikatan Santri Jakarta Minta Suswono Diadili
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono
- Anies Condong Kepada Pram-Doel, Militansi Kader PKS Untuk RIDO Dipertanyakan
- PKS Total di Jakarta, Kampanyekan RIDO ke Seluruh Pelosok Kota