5 Bacaleg Perempuan Gerindra Lompat ke Parpol Lain
Rabu, 22 Mei 2013 – 21:22 WIB

5 Bacaleg Perempuan Gerindra Lompat ke Parpol Lain
JAKARTA – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tetap mengajukan 560 nama Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) dalam berkas perbaikan yang diajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dari data tersebut, 24 nama merupakan nama baru, menggantikan bacaleg yang mengundurkan diri.
“Umumnya yang diganti Bacaleg perempuan, setelah mereka mengundurkan diri. Alasan pengunduran diri beda-beda. Di antaranya ada yang tak dapat izin suami sehingga tidak melanjutkan pencalonan. Tapi komposisinya tetap 560 nama,” ujar Sekretaris Jendral DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Ahmad Muzani di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu (23/5).
Alasan lain, pengunduran diri sejumlah Bacaleg perempuan ini ternyata juga disebabkan adanya yang pindah ke partai lain. “Itu jumlahnya ada lima orang. Kami tentu tidak bisa memaksa. Tapi dari data yang kita ajukan, paling tidak pada 11 daerah pemilihan itu Bacaleg perempuan kita tempatkan di nomor urut 1,” ujar Muzani.
Sementara itu saat ditanya terkait kesiapan Gerindra menghadapi besarnya dana kampanye, Muzani mengatakan nantinya akan dibagi dua. Yaitu antara parpol dan masing-masing Bacaleg yang ada.
JAKARTA – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tetap mengajukan 560 nama Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) dalam berkas perbaikan
BERITA TERKAIT
- Survei Median: 46 Persen Netizen Tak Setuju Sikap PDIP soal Retreat Kepala Daerah
- Putusan MK Perintahkan PSU di Boven Digoel, KPU Merasa Sudah Sesuai Aturan
- MK Batalkan Hasil Pilkada Serang, PAN Yakin Ratu-Najib Tetap Menang
- Bertemu Dubes Kazakhstan, Wayan Sudirta DPR Dorong Kerja Sama Strategis di Berbagai Bidang
- Pramono Anung Ikut Retret, Pimpinan MPR Yakin Kepala Daerah Lain Bakal Menyusul
- Putusan MK Coblos Ulang 24 Pilkada, Ketua Komisi II Bicara Penataan Sistem Politik