5 Berita Ekonomi Terpanas 2022: Mobil Mewah Tak Boleh Pakai Pertalite, BI Punya Kabar Tak Sedap, Sri Mulyani Bikin Sejuk
jpnn.com, JAKARTA - Iklim ekonomi sepanjang 2022 dianggap cukup baik mengingat pandemi Covid-19 makin terkendali.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pertumbuhan ekonomi pada triwulan I mencapai 5,01 persen, kemudian pada triwulan II mencapai 5,4 persen, selanjutnya triwulan naik 5,72 persen. Pada triwulan IV ekonom Indef memprediksi perekonomian akan mencapai 5,3 persen years on years (yoy).
Meski perekonomian cukup baik sepanang 2022, tetapi Bank Indonesia (BI) merasa berbagai pihak harus waspada dengan ekonomi global pada 2023.
Badai perekonomian disinyalir bakal terjadi pada 2023 yang membuat ketar-ketir. Hal itu menyita perhatian masyarakat.
Selain itu, kenaikan harga BBM bersubisdi akhirnya diteken oleh Presiden Joko Widodo. Selain itu, pembatasan pemakaian BBM bersubsidi terus didorong untuk mengurangi beban APBN. Berita yang cukup menyedot perhatian adalah daftar pembatasan mobil yang tidak boleh memakai Pertalite.
Namun, di sisi lain, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memiliki kabar baik yang membuat sejuk pembaca JPNN.com.
Sri Mulyani menyatakan bahwa utang negara merosot tajam pada 2022. Pembiayaan anggaran negara melalui utang turun 66,1 persen sepanjang Januari-Februari 2021.
Menurut Menkeu, angka itu merosot dari Rp 273,8 triliun menjadi Rp 92,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
5 berita ekonomi terpanas sepanjang 2022: mobil mewah tak boleh pakai pertalite, BI punya kabar tak sedap, tetapi Menkeu Sri Mulyani bikin sejuk
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen