5 Berita Terpopuler: Penundaan Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Bikin Geger, DPR dan APKASI Bereaksi, Polri Disiagakan

jpnn.com, JAKARTA - Selamat pagi pembaca setia JPNN.com, hari ini kami sajikan berita terpopuler sepanjang Minggu (12/2) tentang penundaan pengumuman hasil seleksi PPPK bikin geger, DPR dan APKASI bereaksi tegas, hingga Tim Gegana Brimob Polri disiagakan.
Simak selengkapnya! Jangan lupa ya, tetap pakai masker saat bepergian, rutin mencuci tangan dan menjaga jarak karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
1. Jika Pekan Ketiga Hasil Seleksi PPPK Guru Belum Diumumkan, P1 Punya Rencana Besar
Pengurus pusat forum Guru Lulus Passing Grade Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (GLPGPPPK) Nuriah, S.Pd., mengatakan kesabaran peserta prioritas satu (P1) sudah di titik terendah.
Mereka tidak bisa lagi dibujuk dengan alasan apa pun.
"Kami menunggu janji Pelaksana tugas (Plt.) Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Prof Nunuk Suryani direalisasikan," kata Nuriah kepada JPNN.com, Minggu (12/2). Pada 3 Februari, Prof Nunuk menyampaikan bahwa pengumuman hasil seleksi PPPK guru 2023 rencananya dilaksanakan pada pekan ketiga atau keempat.
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Jika Pekan Ketiga Hasil Seleksi PPPK Guru Belum Diumumkan, P1 Punya Rencana Besar
5 berita terpopuler sepanjang Minggu (12/2) tentang penundaan pengumuman hasil seleksi PPPK bikin geger, DPR dan APKASI bereaksi tegas
- Polres Bungo Bakar 11 Titik Lubang Tikus Tambang Emas Ilegal
- Operasi Pekat Musi 2025, Polres Muara Enim Bekuk Tersangka Curat
- Sespimmen Polri 2025 Tingkatkan Kemampuan Manajerial Peserta Didik
- Pengepul Judi Togel di Musi Rawas Diciduk Polisi, Bandar Masuk DPO
- KOPRABU Desak Aparat Tindak Tegas Dugaan Mafia Tanah SS, Masyarakat Diminta Waspada
- Jawab Sanggah PPPK Tahap 2 Berlangsung, Panselda Harus Menyelamatkan Honorer TMS