5 Cara Mengontrol Gejala HIV agar tak Jadi AIDS
jpnn.com - HIV dan AIDS sering kali dianggap sebagai kondisi yang sama. Padahal, keduanya adalah diagnosis yang berbeda.
HIV (human immunodeficiency virus) adalah penyakit yang menyerang imunitas tubuh. Seseorang yang terkena infeksi dan mengalami gejala HIV akan mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan kerentanan terhadap infeksi.
Infeksi HIV terjadi karena beberapa hal, antara lain tertular dari hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Infeksi ini menyerang sel limfosit T, yang berperan dalam menjaga tubuh manusia dari infeksi.
Limfosit T yang terserang akan mengalami penurunan jumlah dan mengakibatkan penurunan sistem imun. Pada akhirnya, pasien menjadi rentan terhadap berbagai penyakit.
Pada tahap akhir infeksi HIV, pasien akan masuk ke fase acquired immunodeficiency syndrome, dikenal dengan AIDS. Pada fase ini, pasien akan mengalami berbagai infeksi yang bisa mengancam nyawa pasien.
Lalu apa saja yang dapat dilakukan untuk mengontrol gejala HIV agar tidak menjadi AIDS?
1. Deteksi dini.
Penyakit HIV pada tahap awal belum menunjukkan gejala. Pada tahap awal infeksi HIV, sistem imun penderitanya masih baik. Karena itu, deteksi dini diperlukan untuk mempertahankan sistem imun yang masih ada.
Seseorang yang terkena infeksi dan mengalami gejala HIV akan mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan kerentanan terhadap infeksi.
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS
- Hasil Survei, Pria Lebih Tertarik Pakai Kondom Tipis Tanpa Tip, Okamoto Solusinya
- Bank DKI Peduli Berikan Bantuan kepada ADHIV Melalui Komisi Penanggulangan AIDS Jakarta
- Dinkes Kota Bengkulu Mencatat 42 Kasus HIV Sepanjang 2024
- Hadir dengan Wajah Baru, Layanan Jak-Anter Beri Kemudahan Bagi Klien ODHIV
- Satgas MTF TNI Konga XVIII-O UNIFIL Terima Pembekalan dari UN Counselor