5 Fakta Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Terakhir soal Nasib Pengadang Teroris

5 Fakta Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Terakhir soal Nasib Pengadang Teroris
Petugas kepolisian berjaga di lokasi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3). Foto: Antara Foto/Abriawan Abhe

Saele, salah seorang saksi mata mengatakan bahwa dirinya melihat sejumlah potongan tubuh manusia bertebaran di jalanan beberapa saat setelah ledakan bom.

"Seandainya motor kami melaju lebih cepat, kemungkinan kami juga terkena ledakan bom. Kami panik karena lihat potongan tubuh berserakan di mana-mana," kata Saele, Minggu.

2. Dugaan Jumlah Pelaku

Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan bahwa berdasarkan pemeriksaan awal, jumlah pelaku bom bunuh diri berjumlah dua orang. 

"Ada dua orang yang berboncengan menggunakan kendaraan roda dua yang nopolnya DD 5984 MD. Kendaraan itu diduga dinaiki oleh dua orang ya, yang kemudian terjadi ledakan di depan pintu gerbang gereja,” ujar Argo kepada wartawan, Minggu.

3. Jaringan Teroris JAD

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pelaku berjumlah dua orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. 

Pelaku berjenis kelamin laki-laki yakni berinisial L. Sementara untuk pelaku perempuan masih diidentifikasi. 

Berikut ini 5 fakta aksi bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral, Kota Makassar, Minggu (28/3) pagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News