5 Fakta Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Terakhir soal Nasib Pengadang Teroris

5 Fakta Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Terakhir soal Nasib Pengadang Teroris
Petugas kepolisian berjaga di lokasi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3). Foto: Antara Foto/Abriawan Abhe

"Pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD (Jemaah Anshrut Daulah) yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina," ujar Listyo.

4. Jumlah korban

Berdasarkan data awal, jumlah korban meninggal dunia akibat aksi teror bom bunuh diri, yakni dua orang. Keduanya ialah diduga pelaku aksi teror tersebut.

Adapun korban luka-luka mencapai 20 orang yang terdiri dari masyarakat umum dan jemaat gereja.

5. Aksi Sekuriti Gereja Adang Pelaku

Argo menjelaskan bahwa dua pelaku bom bunuh diri sebelumnya hendak memasuki area dalam gereja. Namun, kedua pelaku diadang oleh sekuriti gereja.

"Dua orang (pelaku) yang mau masuk gereja dicegah oleh sekuriti dan kemudian terjadi ledakan," ujar Argo.

Kapolri pun mengapreasiasi keberanian sekuriti gereja yang diketahui bernama Cosman itu dalam menghalangi kedua pelaku memasuki area gereja.

Berikut ini 5 fakta aksi bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral, Kota Makassar, Minggu (28/3) pagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News