5 Fakta di Balik Tembakan Maut Prajurit TNI ke Sesama Tentara dan Brimob
jpnn.com, MALUKU TENGAH - Prajurit TNI Prajurit Satu (Pratu) Riyan, anggota Batalion Artileri Pertahanan Udara 11/WBY telah menembak mati anggota Brimob Polda Maluku Bhayangkara Kepala Pery Andriana dan Prajurit Dua (Prada) Raju mengalami kritis, Rabu (16/3).
Kasus ini heboh dan langsung mendapat atensi dari pimpinan masing-masing prajurit, baik itu Polri dan TNI.
Dari rangkuman JPNN, ada lima fakta di balik aksi penembakan brutal tersebut.
1. Anggota brimob tidak gunakan pakaian dinas saat ditembak.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Roem Ohoirat mengatakan ketika menjadi korban penembakan, Bhayangkara Kepala Pery tidak memakai baju dinas Polri.
“Saat itu, yang bersangkutan dinas di Amahai dan melewati jalan tersebut. Namun hal ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Roem.
2. Pratu Riyan sempat bidik atasannya sendiri
Dari pemeriksaan diketahui Pratu Riyan tak hanya menembak anggota brimob dan satu rekan kerja.
Simak lima fakta di balik aksi penembakan maut yang dilakukan Pratu Riyan kepada anggota brimob dan satu rekan sesama tentara.
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Polda Maluku Tarik Seluruh Senjata Api Personel, Lalu Disimpan di Gudang Logistik
- Pupuk Indonesia dan TNI AD Kolaborasi Optimalkan Lahan Tidur Lewat Program Agro Forestry
- TNI Kerahkan Puluhan Ribu Prajurit Bantu Polri Jaga Keamanan Natal & Tahun Baru
- Ini Lho Tampang Pengeroyok Anggota TNI Pratu Azis Purwanto
- Jenderal Maruli Tegaskan TNI AD Siap Dukung Polri Amankan Nataru