5 Fakta soal Bisnis Alat Tes PCR yang Menyeret Nama Luhut Binsar

jpnn.com, JAKARTA - Publik geger lantaran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memiliki bisnis dibidang penyediaan alat tes PCR.
Bagaimana fakta sesungguhnya?
1. Bantuan perusahaan lewat Toba Bumi Energi
Luhut Binsar melalui juru bicaranya Jodi Mahardi menegaskan tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia.
Jodi Mahardi menerangkan partisipasi Luhut Binsar melalui Toba Bumi Energi merupakan wujud bantuan yang diinisiasi oleh rekan-rekannya dari Grup Indika, Adaro, Northstar, dan lain-lain untuk membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas yang besar.
Bantuan melalui perusahaan tersebut merupakan upaya keterbukaan yang dilakukan sejak awal.
“Kenapa bukan menggunakan nama yayasan? Karena memang bantuan yang tersedia adanya dari perusahaan. Dan memang tidak ada yang kita sembunyikan di situ,” kata Jodi Mahardi dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Rabu (3/11).
2. Indonesia pada awalnya kesulitan alat tes PCR
Menurut dia, pada masa-masa awal pandemi tahun lalu, Indonesia masih terkendala dalam hal penyediaan tes Covid-19, termasuk alat tes PCR. GSI tidak bertujuan mencari profit bagi para pemegang saham.
"Sesuai namanya, Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial, sehingga tidak sepenuhnya bisa diberikan secara gratis," beber Jodi.
Publik geger lantaran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memiliki bisnis dibidang penyediaan alat tes PCR.
- Paper.id Percepat Transformasi Bisnis UMKM dengan Solusi Terpadu
- Bitcoin Terkoreksi USD 80 Ribu, Peluang atau Ancaman bagi Investor?
- Tingkatkan Ekonomi Setelah Tsunami Selat Sunda, Istri Nelayan Produksi Aneka Olahan Laut
- Sandiaga Uno: SI IKLAS jadi Awal Kebangkitan Ekonomi
- Ekonom Sebut Penghentian PSN Berisiko Picu Ketidakpastian Ekonomi
- Masjid Al Ikhlas di PIK, Perpaduan Ibadah dan Ekonomi Berkelanjutan