5 Kendala yang Mengadang Industri Kreatif

5 Kendala yang Mengadang Industri Kreatif
Ilustrasi UMKM. Foto: Jawa Pos.Com/JPNN

Untuk packaging, pemerintah bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk membuat inkubator khusus di bidang packaging.

Inkubator juga perlu dibuat untuk pembatik, khususnya di sisi desain dan motif.

Bertumbuhnya kelas menengah di Jatim menjadi pendongkrak permintaan industri kreatif berbasis lifestyle.

Dari 39 juta penduduk Jatim, sebanyak 40 persen merupakan kelas menengah.

”Setiap ada kelas menengah, mereka pasti mengincar produk lifestyle. Mereka harus diberi produk yang baik, harga lebih murah, dan distribusi cepat. Jika produk dalam negeri tidak memenuhi standar tersebut, mereka beralih ke produk impor,” tuturnya.

Ketua Asosiasi Perajin Batik Jatim Putu Sulistiani mengungkapkan, saat ini perajin batik di Jatim gencar mengadopsi tren terbaru sesuai dengan minat masyarakat.

”Inovasi itu memang penting agar masyarakat terus tertarik untuk membeli batik. Selain corak, desain batik yang ready to wear terus berkembang. Desainer juga memengaruhi permintaan batik,” katanya.

Tren corak batik yang saat ini berkembang, antara lain, warna alam maupun motif yang cukup besar.

Neraca perdagangan antardaerah Jawa Timur mengalami surplus Rp 45,15 triliun pada triwulan pertama 2017.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News