5 Langkah Cegah Depresi Pasca Persalinan

5 Langkah Cegah Depresi Pasca Persalinan
5 Langkah Cegah Depresi Pasca Persalinan

Bayi kecil Anda menangis, pasangan Anda kembali bekerja dan tumpukan piring serta cucian tampaknya tak pernah berakhir. Pernah mengalami kejadian ini dan merasa depresi?. Hal ini juga dirasakan para orang tua baru di Australia.

Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orangtua baru bisa menjadi sulit, tapi mempertengkarkan siapa yang melakukan apa di sekitar rumah bisa membuatnya jauh lebih buruk. Bahkan, itu salah satu penyebab paling umum dari depresi pasca melahirkan, suatu kondisi yang memengaruhi 1 dari 7 ibu baru dan 1 dari 10 ayah baru di Australia.

Untuk alasan ini, Jane Fisher -direktur Unit Penelitian Jean Hailes di Universitas Monash -menyarankan pasangan berbicara tentang bagaimana mereka akan membagi beban setelah mereka memiliki bayi di rumah.

Profesor Jane dan timnya telah mengembangkan sebuah program bernama ‘What Were We Thinking!’ (Apa yang kami pikirkan), sebuah aplikasi yang ditujukan untuk membimbing ibu dan ayah melalui beberapa bulan pertama sebagai orang tua baru.

Di sini, ia berbagi beberapa strategi sederhana untuk membantu orang tua baru menegosiasikan waktu sulit itu bersama-sama.

1.       Hormati porsi kerja masing-masing

Pekerjaan rumah seringkali lebih sulit untuk diukur ketimbang pekerjaan kantoran yang dibayar, tetapi Profesor Jane mengatakan, penting bagi kedua pasangan untuk mengakui tenaga kerja rumah tangga sebagai "pekerjaan".

Dan sebuah pertanyaan kepada pasangan yang tinggal di rumah, "Apa yang kamu lakukan sepanjang hari?" adalah dosa besar pertama.

Bayi kecil Anda menangis, pasangan Anda kembali bekerja dan tumpukan piring serta cucian tampaknya tak pernah berakhir. Pernah mengalami kejadian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News