5 Masalah Pertanian dan Solusinya versi HKTI
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menilai setidaknya ada lima persoalan petani dan pertanian di Indonesia.
Kelima persoalan itu berkaitan dengan tanah, modal, teknologi, manajerial, dan pascapanen.
"Pertama persoalannya tanah. Tanah kita sempit. Rata-rata petani kita hanya punya tanah 0,2 hektare. Sudah begitu kondisi tanahnya rusak karena penggunaan pestisida dan pupuk anorganik yang berlebihan," ujar Moeldoko saat membuka seminar CEO Talks dengan topik Agroindustry and Investment di Fairmont Hotel Senayan, Jakarta, Kamis (25/1).
Persoalan modal, sambung Moeldoko, petani pada saat mau menanam sudah pusing karena tanam sebelumnya gagal.
Tanam sebelumnya lagi juga gagal, tapi petani tidak menyerah karena tidak ada kehidupan lain.
Apa yang terjadi? Kondisi ini dimainkan oleh para tengkulak dan pengijon yang pada akhirnya petani dalam kondisi lemah, kalah, dan terlilit utang.
"Sehingga saat dia akan panen, mereka dikuasai para tengkulak. Saya sempat kelakar dengan presiden, saat akan panen, petani itu sudah mau kelelep. Modal untuk beli benih, beli pupuk, modal kerja. Kita juga memiliki ketergantungan benih sangat tinggi pada negara lain, apalagi pestisida," tutur mantan Panglima TNI ini.
Sementara, lanjut Moeldoko, saat ini petani menghadapi teknologi pertanian belum direspons dengan baik.
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menilai setidaknya ada lima persoalan petani dan pertanian
- Mentan Amran Pastikan Perbaikan Irigasi untuk Dongkrak Produktivitas Padi di NTT
- Bank Mandiri Dukung Penguatan Gizi Nasional Lewat Kredit Pertanian hingga Pengolahan Pangan
- Kementan Menggencarkan Brigade Pangan di Mempawah
- Zulhas Ramal Panen Pertanian 2025 Bakal Melimpah, Malah jadi Bingung
- Dukung Swasembada Pangan, Penyuluh Pertanian Tingkatkan Produktivitas
- Hebitren: Pupuk Jadi Kunci Pengembangan Pertanian Bondowoso