5 Masalah Pertanian dan Solusinya versi HKTI

Bersama HKTI, Moeldoko mencoba memberikan solusi persoalan tersebut.
Bagaimana menghadapi tanah yang sempit dan rusak? HKTI lakukan upaya pemuliaan tanah.
"Tanah yang rusak kami perbaiki dengan pendekatan organik. Kami pastikan tanah itu menjadi baik. Tanah sempit kita buat kluster-kluster. HKTI juga memberikan petani pupuk dan benih sehingga petani enggak perlu lagi pusing," ungkapnya.
Tidak hanya itu, HKTI juga memberikan pendampingan, usaha manajemen dan teknologi sehingga petani bertani berteknologi.
"Soal pascapanen. kami beli mau panen berapa pun. Harganya sepuluh persen di atas harga pasar. Ini bukan berarti kami jadi pengijon, karena misi sosial kami adalah memuliakan bumi, meningkatkan produktivitas, dan menyediakan asupan makanan sehat bagi generasi muda ke depan. Ini bisa diadopsi, mau di sayur mayur, apa saja bisa," pungkas Moeldoko. (jos/jpnn)
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menilai setidaknya ada lima persoalan petani dan pertanian
Redaktur & Reporter : Ragil
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan Amran Bangun Kerja Sama dengan Yordania, Ketua GAN Yakin Sektor Pertanian RI Bakal Maju
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Panen Raya 2025, Serapan Gabah Naik 2.000 Persen
- Tarif Trump Ancam Ekspor, HKTI Dorong Pemerintah Lindungi Petani
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan