5 Mitos tentang Kondom
jpnn.com - Kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat masyarakat dibanjiri informasi dari segala sisi. Sayangnya, tak semua informasi yang beredar sesuai dengan kenyataan, termasuk mitos tentang kondom yang mungkin sudah banyak beredar dan dipercayai sebagian orang.
Nah, untuk meluruskan anggapan keliru yang telah beredar luas di masyarakat, berikut mitos tentang kondom beserta fakta medis yang sebenarnya:
Mitos 1 yakni menggunakan dua kondom lebih baik daripada hanya satu
Meski pernyataan ini terdengar meyakinkan, namun menggunakan dua lapis kondom sekaligus tidak benar-benar mampu meningkatkan fungsinya. Malah, penggunaan 2 lapis kondom dalam satu waktu membuat fungsinya menurun bahkan hilang sama sekali.
Ketika dua kondom digunakan bersamaan, akan terjadi gesekan di antara keduanya. Akibatnya, salah satu kondom atau keduanya bisa robek dan cairan semen mungkin saja bocor keluar.
Karena itu, hindari penggunaan dua lapis kondom sekaligus. Akan lebih baik bila digunakan hanya satu lapis saja. Selain itu, hindari juga penggunaan kondom pria bersamaan dengan kondom untuk wanita (kondom vagina) secara bersamaan.
Mitos 2. Ukuran kondom tidak penting dan sama saja
Ini adalah anggapan menyesatkan yang sebaiknya tak lagi Anda percaya. Pasalnya, tiap pria memiliki ukuran penis yang berbeda-beda. Jadi, menggunakan kondom dengan ukuran yang paling sesuai sangatlah penting untuk menunjang fungsi alat kontrasepsi tersebut.
Sayangnya, tak semua informasi yang beredar sesuai dengan kenyataan, termasuk mitos tentang kondom yang mungkin sudah banyak beredar dan dipercayai sebagian orang.
- Issa Xander Lebih Manja Semenjak Ibunya Hamil Lagi, Nikita Willy: Aku Senang Sih
- Ini Sosok yang Diduga Menyuruh Anak Nikita Mirzani Lakukan Aborsi
- Layanan IVF di Grup RS Siloam Bisa jadi Solusi untuk Memiliki Anak
- 5 Buah yang Meningkatkan Peluang Wanita untuk Bisa Hamil
- Bejat, Kakek AR Cabuli Penyandang Disabilitas hingga Hamil dan Melahirkan
- Dituduh Hamil di Luar Nikah, Aaliyah Massaid Laporkan 2 Akun ke Polisi