5 Panduan Pola Makan untuk Penderita HIV/AIDS
- Vitamin A dan beta-karoten: sayur berwarna hijau gelap, kuning, oranye atau merah, telur, susu.
- Vitamin B: daging, ayam, ikan, alpukat, brokoli.
- Vitamin C: buah jeruk.
- Vitamin E: sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan.
- Selenium: kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, dan minyak sayur.
- Zink: daging, ikan, unggas, susu dan produk olahannya.
2. Pilih Protein Tanpa Lemak
Makanan dengan protein rendah lemak diperlukan penderita HIV karena dapat menjadi sumber yang baik untuk membangun otot, organ, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Berikut ini adalah panduan pola makan untuk penderita HIV agar memperoleh protein sesuai dengan kebutuhan.
- Seorang pria yang positif HIV, 100-150 gram protein per hari.
- Seorang pria yang positif HIV, 80-100 gram protein per hari.
- Jika mengidap penyakit ginjal, hindari menambah 15-20 persen kalori dari protein karena akan membebankan kerja ginjal.
- Pilih daging bebas lemak atau buang lemak saat Anda mengolahnya, buang kulit pada ayam maupun unggas lainnya, serta pilih ikan dan susu serta produk olahannya yang rendah lemak.
3. Hindari Makanan dan Minuman Tinggi Kalori
Kalori yang terdapat dalam makanan akan berperan sebagai ‘bensin’ bagi tubuh untuk bekerja. Agar dapat menjaga massa tubuh yang baik tanpa kadar lemak berlebihan, penderita perlu meningkatkan asupan kalori.
Namun, ingatlah untuk menghindari sumber kalori dari makanan dan minuman yang mengandung kadar gula dan garam tinggi. Anda dapat mengikuti panduan pola makan penderita HIV berikut ini.
- Konsumsi 17 kalori per ½ kilogram berat badan, apabila sedang menjaga berat badan.
- Konsumsi 20 kalori per ½ kilogram berat badan, apabila memiliki infeksi sekunder.
- Konsumsi 25 kalori per ½ kilogram berat badan, apabila sedang mengalami penurunan berat badan.
- Konsumsi Karbohidrat yang Tepat
Nasi merah atau roti gandum adalah sumber karbohidrat yang baik. Makanan untuk penderita HIV ini mengandung vitamin B dan banyak serat. Jika mengonsumsi banyak serat, peluang Anda untuk mendapat deposit lemak lipodistrofi (efek samping HIV/AIDS) juga semakin kecil.
4. Perbanyak Asupan Cairan
Bagi penderita HIV/AIDS, setidaknya Anda perlu meneguk air putih sebanyak 8-10 gelas per hari. Sebab, cairan membantu membawa nutrisi ke seluruh tubuh dan meringankan efek samping obat-obatan.
5. Hindari Konsumsi Makanan dengan Lemak Jahat
Baik makanan padat maupun camilan, pastikan makanan untuk penderita HIV tidak mengandung lemak jahat. Berikut panduannya:
Panduan pola makan penderita HIV/AIDS berguna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian sehingga dapat membantu penderita untuk meningkatkan kualitas hidup.
- Ini 6 Penyebab Perut Buncit dan Cara Mengatasinya, Simak
- 7 Manfaat Pola Makan Sehat untuk Diet Pemula
- Turunkan Berat Badan Tanpa Diet Ketat! Cukup Ikuti Langkah Ini
- Meski Tak Ada Pantangan Khusus, Sonny Septian Harus Hidup Sehat
- Hasil Survei, Pria Lebih Tertarik Pakai Kondom Tipis Tanpa Tip, Okamoto Solusinya
- Bank DKI Peduli Berikan Bantuan kepada ADHIV Melalui Komisi Penanggulangan AIDS Jakarta