5 Pelaku Pembuat Kartu Prakerja Fiktif Raup Untung Sebegini Banyak
jpnn.com, BANDUNG - Ditreskrimsus Polda Jabar mengungkap perkara ilegal akses data base kependudukan yang digunakan untuk membuat kartu prakerja fiktif.
Pencurian data ini dilakukan seorang peretas (hacker) berinisial BY yang berhasil mencuri data dari laman BPJSKetenagakerjaan.go.id.
Total ada 12.401.328 data dengan data NIK dan foto yang berhasil diambil berjumlah 322.359.
Data ini kemudian disimpan pada penyedia VPS di Amerika Serikat.
BY yang tinggal di Samarinda, Kalimantan Timur, kemudian bekerja sama dengan empat tersangka lainnya yakni AP, RW, AW, dan WG asal Bandung.
Mereka berhasil memverifikasi sistem dan mendapat 50 ribu data valid, dari data tersebut terdapat 10.000 akun yang didapat hingga ke kode verifikasi kata kunci sekali pakai (OTP) dari sistem.
"BY kemudian membuat script untuk membuat KTP palsu dan membuat email palsu secara masif yang langsung didaftarkan otomatis di dashboard prakerja.go.id sebanyak 10 ribu akun dengan hanya melakukan pendaftaran sebanyak 3 kali saja," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Selasa (7/12).
Dengan modal data yang sudah terverifikasi tersebut, para pelaku lantas mendaftar pada program prakerja yang merupakan program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional.
Polda Jabar menangkap lima pelaku pembuat kartu prakerja fiktif dengan cara mencuri data melalui laman BPJSKetenagakerjaan.go.id.
- Ini Tip Agar Terhindar dari Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Tolong Dipahami!
- J&T Cargo Ajak Pelanggan Lebih Hati-Hati Penipuan Berkedok Jasa Pengiriman
- Program JHT dengan 2 Akun Menjadi Jalan Tengah Menyejahterakan Pekerja di Hari Tua
- HUT ke-47, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Lomba Karya Tulis Jurnalistik
- PT GNI Pastikan 1.000 Pekerja Rentan Terlindungi dengan Jaminan Sosial
- BPJS Ketenagakerjaan Kembali Serahkan Bantuan ke Palestina Melalui Baznas