5 Poin Sorotan Politikus Senior PD soal Honorer Dihapus, Ini Masalah Serius

jpnn.com, JAKARTA - Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo tentang penghapusan tenaga honorer menuai polemik.
Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan ikut menanggapi kebijakan tenaga honorer dihapus.
Berikut beberapa poin pernyataan Syarief Hasan terkait nasib tenaga honorer:
1. Tenaga honorer dihapus berpotensi melumpuhkan pelayanan publik
Syarief Hasan meminta pemerintah mengkaji kembali dan menyiapkan mitigasi atas penghapusan tenaga honorer yang mulai diberlakukan pada 28 November 2023.
Alasannya, tenaga honorer memiliki peran sangat penting di berbagai sektor publik.
Misal di sektor pendidikan, sangat banyak tenaga pengajar di sekolah negeri berstatus honorer.
“Sektor pendidikan banyak mendayagunakan tenaga honorer untuk memenuhi kebutuhan pendidik, sehingga jika terjadi penghapusan, maka lumpuhnya pelayanan publik akan sangat mungkin terjadi,” ujar Syarief Hasan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/6).
2. Tidak gampang honorer jadi ASN
Syarief berpendapat, pemerintah harus mengevaluasi rencana penghapusan tenaga honorer ini.
Setidaknya ada 5 poin pernyataan Wakil Ketua MPR Syarief Hasan seputar kebijakan tenaga honorer dihapus. Monggo, disimak serius pendapat politikus senior PD..
- 5 Berita Terpopuler: Sudah Saatnya Pengangkatan R2 & RE jadi PPPK Paruh Waktu, tetapi Ada yang Bikin Kecewa
- 5 Berita Terpopuler: Para Honorer Pilu, Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Mendesak, BKN Langsung Keluarkan 4 Instruksi Penting
- Saatnya Pengangkatan PPPK Paruh Waktu, R2 & R3 Jangan Menolak ya
- ASN Ini Masuk Sel Setelah Ditangkap Saat Mengambil Paket Sabu-Sabu
- ASN di Bombana Ditangkap Polisi Saat Ambil Paket Sabu-Sabu
- Selamatkan Honorer R2/R3 dari PHK Besar-besaran, Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Mendesak