5 Ribu Buruh Ancam Duduki Balaikota
Selasa, 14 Februari 2012 – 04:52 WIB
SEKITAR lima ribu buruh mengancam melakukan aksi unjuk rasa, dengan menduduki Kantor Balaikota DKI Jakarta. Mereka menganggap, Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) 2012 tidak realistis, karena tak mampu memenuhi kebutuhan hidup di ibu kota. Dengan UMSP hanya Rp 1.727.940, buruh mengaku kesulitan memenuhi kebutuhanya. Mereka menuntut UMSP dinaikkan, setidaknya sama atau lebih besar dari Upah Minimun Sektoral Kabupaten (UMSK) Kabupaten Bekasi, yang mencapai Rp 1.849.000.
’’Kami akan melakukan unjuk rasa dengan mengerahkan lima ribu orang, hari Selasa tanggal 14 (hari ini, red),’’ kata Muhamad Rusdi, juru bicara Forum Buruh DKI pada wartawan, Senin (13/2).
Baca Juga:
Menurut Rusdi, demo di depan kantor Gubernur DKI Fauzi Bowo ini akan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Rencananya buruh akan mengambil titik kumpul di Bundaran Hotel Indonesia, sebelum bergerak ke Balaikota.
’’Kita sudah dari kemarin memberikan petisi pada bapak Gubernur untuk segera mengesahkan UMSP DKI paling lambat tanggal 13, tapi ternyata tidak dihiraukan," ujarnya. Menurutnya, apabila tuntutan tersebut tidak dikabulkan, maka pihaknya akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran, di depan kantor orang nomor I di DKI tersebut. Tak hanya itu, para buruh ini bahkan berencana melakukan mogok massal dan menginap dalam tenda keprihatinan di depan Balai Kota DKI, hingga tuntutan mereka dikabulkan.
SEKITAR lima ribu buruh mengancam melakukan aksi unjuk rasa, dengan menduduki Kantor Balaikota DKI Jakarta. Mereka menganggap, Upah Minimum Sektoral
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS